Penguasa Arab Saudi Raja Salman pada Ahad (29/1) menerima panggilan telepon dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Kedua pemimpin membahas perkembangan internasional dan regional serta sarana untuk meningkatkan hubungan ekonomi, keamanan, dan militer.
Di antara isu-isu yang dibahas adalah upaya untuk memerangi terorisme dan ekstremisme dan sarana untuk membiayai usaha-usaha tersebut, kata pernyataan Saudi Press Agency (SPA) seperti dikutip MINA.
Raja Salman dan Presiden Trump memiliki pandangan yang sama tentang perlunya mekanisme yang memadai untuk memerangi dua tantangan keamanan dunia tersebut.
“Mereka juga menegaskan kembali hubungan yang kuat antara AS dan Arab Saudi dan perlunya upaya bersama untuk mengatasi aksi-aksi yang mengacaukan keamanan regional dan ikut campur dalam urusan internal negara-negara,” kata Arab News, Senin (30/1).
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Raja Salman mengulurkan undangan kepada Trump untuk mengunjungi Arab Saudi karena kedua belah pihak sepakat saling bertukar kunjungan dalam upaya meningkatkan kerjasama dan mendorong kemitraan strategis antara kedua negara.
Trump juga melakukan panggilan telepon dengan Sheikh Mohammed bin Zayed Al-Nahyan, Putra Mahkota Abu Dhabi dan Deputi Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Uni Emirat Arab (UEA), pada Ahad. mereka mengeksplorasi cara-cara meningkatkan hubungan bilateral.
Sheikh Mohammed menegaskan, ekstremisme dan terorisme tidak memiliki agama atau identitas dan kelompok-kelompok yang mengampanyekan slogan dan ideologi palsu itu berusaha menyamarkan niat kriminal mereka dalam menyebarkan kekacauan dan kehancuran.
Kedua belah membahas isu-isu regional terbaru dan perkembangan tentang visi UAE dan AS mengenai ide-ide dan inisiatif yang bertujuan untuk mengakhiri masalah keamanan dan krisis kemanusiaan di kawasan.
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat
Mereka juga berkomitmen mewujudkan stabilitas dan keamanan di kawasan dan mendukung upaya bersama untuk melawan ekstremisme, kekerasan, dan kelompok teroris yang mengancam keamanan dan keselamatan negara dan bangsa.
“UEA berharap upaya mengatasi kekacauan dan ketidakstabilan di kawasan saat ini dilakukan melalui kerjasama gabungan dan upaya-upaya yang menjaga kepentingan bersama, mencapai perdamaian dan stabilitas, dan memulihkan keamanan,” ujar Sheikh Mohammed. (R11/RS3)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain