Jeddah, MINA – Raja Arab Saudi Salman bin Abduaziz menyetujui enam inisiatif insentif untuk perusahaan yang beroperasi di sektor haji dan umrah, yang dilakukan sebagai bagian dari keinginan Raja untuk mengurangi dampak keuangan dan ekonomi dari pandemi virus corona pada individu, bisnis sektor swasta, dan investor.
Dalam sebuah pernyataan di Saudi Press Agency (SPA) mengatakan, inisiatif tersebut datang sebagai perpanjangan dari upaya Kerajaan menghadapi dampak keuangan dan ekonomi pada sektor yang beroperasi di bidang haji dan umrah, dan kegiatan ekonomi yang paling terpengaruh oleh dampak pandemi, Arab News melaporkan, Selasa (9/3).
Enam Inisiatif yang telah disetujui Raja Salman meliputi: Pertama, fasilitas akomodasi akan dibebaskan dari biaya tahunan untuk izin kegiatan komersial kota selama satu tahun di Makkah dan Madinah. Kedua, pendirian sektor haji dan umrah akan dibebaskan dari pembayaran biaya untuk ekspatriat yang dipekerjakan selama enam bulan.
Ketiga, izin fasilitas akomodasi dari Kementerian Pariwisata dapat diperpanjang secara gratis selama satu tahun di Makkah dan Madinah, yang dapat diperpanjang.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Keempat, pemungutan biaya perpanjangan kependudukan bagi ekspatriat yang bekerja di kegiatan yang berkaitan dengan sektor Haji dan Umrah akan ditunda selama enam bulan, dan jumlahnya akan diangsur selama satu tahun.
Kelima, masa berlaku izin (formulir permohonan) untuk bus yang beroperasi di fasilitas yang mengangkut jemaah akan diperpanjang tanpa biaya selama satu tahun. Keenam, pemungutan bea masuk bus baru untuk musim haji tahun ini akan ditunda selama tiga bulan, dan diangsur dalam jangka waktu empat bulan terhitung sejak tanggal jatuh tempo.
Pemerintah Saudi telah meluncurkan lebih dari 150 inisiatif, yang alokasinya melebihi SR180 miliar ($ 47,9 miliar), dengan tujuan untuk menghadapi dampak pandemi dan mengurangi pengaruhnya terhadap individu, sektor swasta, dan investor. (T/SH/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata