Riyadh, 1 Syawwal 1437/6 Juli 2016 (MINA) – Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al-Saud telah bersumpah, bahwa pemerintahannya akan “menyerang dengan tangan besi” kepada kelompok penyerang bom di tiga kota negeri itu, Madinah, Jeddah dan Qathif.
Pernyataan Selasa (5/7) Raja Salman itu muncul sehari setelah serangan pengeboman menghantam negara dan mengejutkan dunia internasional.
Empat orang tewas di dekat Masjid Nabawi di Madinah, situs paling suci kedua Islam, pada hari Senin, dan penyerang bunuh diri juga menyerang dua kota lainnya.
“Kerajaan ini sepenuhnya bertekad untuk menyerang dengan tangan besi semua orang yang pikiran atau ide-idenya bertujuan mengambil orang-orang muda kita tercinta,” kata Salman, Al Jazeera memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Al Saud, adalah dinasti kerajaan Arab Saudi, yang berkuasa menganggap dirinya sebagai pelindung situs suci Islam, Madinah dan Mekkah.
Setelah serangan itu, Putra Mahkota Mohammed bin Nayef bin Abdul-Aziz yang merupakan ujung tombak upaya anti-teror di negara itu, berusaha untuk meyakinkan warganya bahwa keamanan negara “pada tingkat tertinggi”.
Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan di Madinah dan dua bom bunuh diri lainnya pada hari yang sama.
Kementerian Dalam Negeri telah mengidentifikasi penyerang di Jeddah bernama Abdullah Waqar Khan, seorang warga Pakistan berusia 30-an.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Banyak pengamat menduga bahwa kelompok Islamic State (ISIS/Daesh) berada di balik pengeboman.
Baru-baru ini ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom mobil pada Ahad di jalan pusat belanja di ibukota Baghdad, Irak yang menewaskan lebih 200 orang. (T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata