London, MINA – Raja Abdullah II dari Yordania dan Perdana Menteri Inggris Sir Keir Starmer bertemu di London, Selasa (23/7) mendesak perlunya gencatan senjata segera di Gaza, dan meningkatkan aliran bantuan kemanusiaan ke warga sipil.
Menurut Kantor Berita Yordania Petra, kedua pemimpin yang mengadakan pertemuan di London itu membahas hubungan bilateral, perkembangan regional, dan situasi yang memburuk di Gaza.
Raja Abdullah menegaskan kembali pentingnya peran Inggris dalam memobilisasi upaya semua pemangku kepentingan untuk mencapai gencatan senjata di Gaza, meningkatkan respons kemanusiaan terhadap bencana di Jalur Gaza.
Dia menekankan bahwa Yordania akan menjaga koordinasi dengan Inggris dalam memaksimalkan bantuan.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Raja juga memuji keputusan pemerintah Inggris baru-baru ini untuk melanjutkan dukungan bagi UNRWA, sebuah langkah yang diperlukan agar badan tersebut dapat menjalankan peran pentingnya di bawah mandat PBB terhadap jutaan warga Palestina di Gaza dan wilayah tersebut.
Dia memperingatkan kekerasan ekstremis penjajah terhadap warga Palestina di Tepi Barat, serta pelanggaran dan perambahan terhadap tempat suci Islam dan Kristen di Yerusalem.
Ia menegaskan kembali, wilayah tersebut akan tetap terjebak dalam siklus kekerasan dan ketidakstabilan kecuali tercipta cakrawala politik untuk mencapai perdamaian yang adil dan komprehensif berdasarkan solusi dua negara dan menjamin hak rakyat Palestina untuk mendirikan negara merdeka pada tanggal 4 Juni 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
Sementara itu, Perdana Menteri Starmer menegaskan kembali hubungan yang mengakar antara Yordania dan Inggris, bahwa kedua negara memiliki sejarah panjang yang sama, serta kerja sama yang sangat baik yang dapat dibangun untuk mencapai kemajuan lebih lanjut. []
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
Mi’raj News Agency (MINA)