Raja Yordania dan Raja Saudi Tegaskan Dukungan untuk Palestina di Sidang Umum PBB

New York, MINA –  Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz dan Raja Yordania Abdullah II menegaskan dukungan  untuk negara dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya dalam pidato mereka masing-masing di Majelis Umum PBB pada Rabu (22/9).

Kedua mengatakan bahwa itu penting untuk stabilitas global.

Raja Saudi  menjelaskan kebijakan luar negeri Saudi adalah sangat mementingkan konsolidasi keamanan dan stabilitas, mendukung dialog dan solusi damai, menyediakan kondisi yang mendukung pembangunan dan mencapai aspirasi rakyat untuk hari esok yang lebih baik, di Tengah Timur dan di dunia pada umumnya, MEMO melaporkan.

“Perdamaian adalah pilihan strategis untuk Timur Tengah, melalui solusi yang adil dan abadi untuk masalah Palestina berdasarkan resolusi legitimasi internasional dan Inisiatif Perdamaian Arab, dengan cara yang menjamin hak rakyat Palestina untuk mendirikan negara merdeka mereka. di perbatasan 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya,” tegasnya.

Sementara itu Raja Abdullah mengatakan Israel dan Palestina dapat mencapai “keamanan sejati” hanya “melalui solusi dua negara”, sebuah formula untuk perdamaian yang telah menghindari komunitas internasional selama lebih dari setengah abad sebagian besar karena pengambilalihan Israel atas wilayah Palestina.

“Berapa banyak lagi anak yang akan mati sebelum dunia bangun?” tanya Abdullah di Sidang Umum PBB.

“Kemitraan global sangat penting untuk menyelesaikan konflik Palestina-Israel, salah satu konflik terlama dalam sejarah modern . Keamanan sejati untuk kedua belah pihak memang untuk seluruh dunia hanya dapat dicapai melalui solusi dua negara,” kata Raja Yordania.

“Sebuah solusi yang mengarah pada pembentukan negara Palestina yang merdeka, berdaulat, dan layak berdasarkan perbatasan Juni 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya, hidup berdampingan dengan Israel dalam perdamaian dan keamanan,” kata Abdullah mengulangi seruannya untuk penentuan nasib sendiri Palestina.

Abdullah juga mendesak masyarakat internasional melanjutkan dukungannya kepada badan pengungsi Palestina UNRWA. Ada sekitar 5,7 juta pengungsi Palestina di seluruh dunia, keturunan lebih dari setengah penduduk Palestina yang secara etnis dibersihkan dari rumah dan desa mereka selama pembentukan Israel. (T/R7/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.