Amman, MINA – yordania/">Raja Yordania Abdullah telah memanggil Perdana Menteri Hani Mulki pada Senin (4/6) pagi untuk sebuah pertemuan yang diduga membuka jalan bagi pengunduran dirinya, sumber pemerintah mengatakannya.
Demonstrasi ribuan massa terus mengguncang ibu kota Yordania dan beberapa kota lainnya sejak Rabu malam hingga Senin pagi.
Massa menentang RUU pajak pendapatan dan kenaikan harga yang berdasarkan rekomendasi dari Dana Moneter Internasional (IMF).
Para pemrotes telah meminta Perdana Menteri untuk mundur, bersumpah mereka tidak akan “berlutut”. Mereka pun mendapatkan dukungan dari serikat buruh serta mayoritas anggota parlemen yang menentang perpajakan baru.
Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi
“Raja Abdullah telah memanggil Perdana Menteri ke pertemuan sebelum tengah hari ini yang dapat membuka jalan bagi pengunduran dirinya,” kata sumber pemerintah yang menolak disebutkan namanya, demikian Nahar Net melaporkan.
Pemanggilan itu terjadi beberapa jam setelah sekitar 5.000 orang berunjuk rasa di luar kantor Mulki di Amman.
Yordania adalah kerajaan yang sebagian besar terdiri gurun pasir dengan sedikit sumber daya. Negara itu telah melihat harga beberapa bahan pokok dan jasa dasar seperti roti, bahan bakar, dan listrik terus meningkat selama setahun terakhir.
Unit Intelijen Ekonom awal tahun ini menempatkan ibu kota Yordania sebagai salah satu yang termahal di dunia Arab. (T/RI-1/R01)
Baca Juga: Pengadilan Belanda Tolak Gugatan Penghentian Ekspor Senjata ke Israel
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Macron Resmi Tunjuk Francois Bayrou sebagai PM Prancis