Raja Yordania Peringatkan Aneksasi Beresiko Bagi Stabilitas Kawasan

Amman, MINA – Raja Abdulllah memperingatkan Israel atas rencananya menganeksasi bagian-bagian Tepi Barat akan mengancam stabilitas di Timur Tengah.

Dalam sebuah konferensi video dengan para pemimpin dan komite kongres AS, pada Selasa (16/6), memperingatkan bahwa “tindakan Israel sepihak untuk mencaplok tanah di Tepi Barat tidak dapat diterima dan merusak prospek perdamaian dan stabilitas di kawasan itu,” kata sebuah pernyataan kerajaan, seperti dilaporkan Ynet News.

Abdullah mengatakan sangat prihatin tentang rencana aneksasi, dan mengatakan kepada anggota parlemen AS bahwa perdamaian hanya akan datang dengan penciptaan “negara Palestina yang independen, berdaulat dan layak” dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya.

Israel harus menarik diri dari wilayah yang direbutnya selama perang Arab-Israel 1967, ia menambahkan.

Para pejabat khawatir aneksasi itu akan mengubur prospek negara Palestina yang layak dan akhirnya membawa penyelesaian konflik puluhan tahun dengan mengorbankan Yordania, negara dengan banyak pengungsi Palestina.

Yordania memiliki perbatasan terpanjang dengan Israel. Ia juga merupakan sekutu dekat negara-negara Barat dan salah satu dari dua negara Arab, selain Mesir, yang telah menandatangani perjanjian damai dengan Israel. (T/RS2/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.