Amman, MINA – Raja Yordania Abdullah II tegaskan posisi negaranya menolak semua pelanggaran yang dilakukan para Yahudi ekstremis saat melakukan ritual keagamaan di Yerusalem dan tempat-tempat suci lainnya di wilayah Palestina.
Dia mengatakan dalam pertemuannya dengan para pemimpin gereja Yerusalem dan Yordania, tokoh-tokoh Kristen, dan perwakilan Dewan Wakaf Yerusalem di ibukota Amman, Rabu (14/12/2022).
“Kita perlu terus melanjutkan kerja sama antara Yordania dan Palestina dalam upaya menghadapi serangan terhadap kesucian dan properti Islam dan Kristen,” ujarnya, seperti dilaporkan Quds Press.
Dia mengatakan, Yordania selalu ingin menyampaikan suara warga Yerusalem dan penderitaan mereka di semua forum internasional.
Baca Juga: Sejumlah Jenazah di Makam Sementara Dekat RS Indonesia Hilang
Sementara itu, Patriark Pierbattista Pizzaballa, Patriark Latin Yerusalem, mengatakan: “Kami seiring dengan suara Yang Mulia Raja Abdullah II untuk membela kebenaran dan keadilan”.
“Kami menyerukan untuk mempertahankan status quo Yerusalem, bekerja demi perdamaian, dan mengusahakan solusi yang adil dan menjamin perlindungan,” lanjutnya.
Pada Maret 2013, Raja Abdullah II dan Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas menandatangani perjanjian yang memberi Yordania hak untuk “menjaga dan mempertahankan Yerusalem dan tempat-tempat suci di Palestina”. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian