Srinagar, MINA – Rakyat Kashmir melakukan pemogokan total usaha-usaha mereka selama dua hari, Rabu dan Kamis (28/2) sebagai bentuk protes mereka atas penangkapan massal para pemimpin Muslim dan aktivis oleh Badan Investigasi Nasional (NIA) India.
Akhir pekan lalu, polisi menyerbu para pemimpin dan aktivis Jamaat-e-Islami karena alasan yang tidak jelas, terutama di wilayah selatan yang menjadi wilayah paling rawan oleh serangan pejuang kemerdekaan Kashmir, demikian Greater Kashmir melaporkan yang dikutip MINA.
Lebih dari 100 pemimpin dan aktivis Jamaat ditahan dalam penggerebekan malam hari yang dimulai di seluruh Kashmir pada hari Jumat.
Di antara pemimpin Muslim yang ditahan adalah Ketua Front Pembebasan Jammu dan Kashmir Muhammad Yasin Malik. Ia ditempatkan di kantor polisi Kothibagh.
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
Pemimpin Perlawanan Bersama (JRL) menyerukan pemogokan total pada Rabu dan Kamis.
Di Srinagar, ibu kota musim panas Negara Bagian Jammu dan Kashmir, semua perusahaan komersial dan lembaga swasta ditutup, sementara jalan-jalan tampak kosong.
Di pusat kota, polisi memberlakukan pembatasan berdasarkan pasal 144, yang melarang berkumpulnya lebih dari empat orang sekaligus. Pasukan besar India dikerahkan di dalam kota.
Saksi mengatakan, bentrokan ringan terjadi di lingkungan Bemina dan Bagh-e-Mehtaab di Srinagar, polisi menembakkan beberapa tabung gas air mata untuk membubarkan pemrotes.
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina
Penutupan total juga terjadi distrik selatan Pulwama, Shopian, Kulgam dan Anantnag, termasuk di distrik utara Baramulla, Kupwara dan Bandipora. (T/RI-1/RS1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Filipina Kembali Dihantam Badai