Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

RAKYAT MESIR HARUS KEDEPANKAN PERDAMAIAN

Admin - Sabtu, 10 Agustus 2013 - 15:48 WIB

Sabtu, 10 Agustus 2013 - 15:48 WIB

281 Views ㅤ

Kairo, 5 Syawal 1434/ 10 Agustus 2013 (MINA) – Sekretaris-Jenderal PBB, Ban Ki-moon mengungkapkan keprihatinan yang mendalam terhadap krisis berkepanjangan di Mesir dan meminta semua pihak untuk menghindari provokasi dan tindakan anarkis.

Ban Ki-Moon juga menekankan segera digelar dialog nasional guna menjalin proses rekonsiliasi antara pemerintah sementara dengan para demonstran pendukung presiden Mesir terguling, Muhammad Mursi.

“Kami akan terus berkomitmen mendukung upaya-upaya damai dan anti kekerasan. Pemerintah sementara Mesir harus bisa memenuhi aspirasi mayoritas rakyat Mesir dengan meminimalisir kekerasan,” kata Ban Ki- Moon seperti disampaikan juru bicaranya, Sabtu (10/8).

Mesir telah mengalami transisi demokrasi setelah jatuhnya Presiden Husni Mubarak dua tahun lalu setelah terjadi demonstrasi besar dalam beberaba bulan.

Baca Juga: Drone Israel Serang Mobil di Lebanon Selatan, Langgar Gencatan Senjata

Pada Juli 2013 lalu, protes besar terjadi kembali. Ratusan orang tewas dan luka-luka akibat reaksi militer Mesir dalam menghalau para demonstran.

Ban memuji keberanian dan komitmen rakyat Mesir yang melakukan demonstrasi secara damai dalam mendukung presiden Muhammad Mursi.

“Jangan sampai aksi-aksi damai itu dikotori oleh orang-orang tak bertanggung jawab yang memperkeruh suasana,” ujarnya, seperti dilaporkan laman resmi PBB yang dikutip Mi’raj News Agency (MINA).

Mesir adalah salah satu negara berperadaban tinggi dan juga maju di bidang budaya, khususnya ilmu- ilmu Islam, industri, pertanian serta kesenian. Rakyat Mesir tumbuh bersama Islam dan sekarang mereka menghadapi krisis dalam negeri yang rentan dengan adu domba dan perang saudara.

Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan

“Dalam kondisi saat ini, rakyat Mesir harus lebih memprioritaskan persatuan di antara mereka karena apa yang terjadi sekarang ini adalah musibah yang harus mereka atasi bersama dan itu bisa mereka dapat dengan persatuan,” ungkapnya lagi.  

Ban menegaskan, ide-ide kreatif pada pendekatan baru menuju proses perdamaian dan persatuan harus di gagas dalam proses rekonsiliasi. Tanggung jawab pemimpin sangat dibutuhkan agar semua pihak dapat merasakan kepuasan.

Sementara itu, Sekretaris Kedutaan Besar Mesir untuk Indonesia, Ahmed Lasheen mengatakan, perlunya rakyat Mesir belajar dari keragaman di Indonesia.

“Mesir perlu belajar dari keragaman di Indonesia, dengan berbagai perbedaan yang ada di Indonesia, perbedaan suku, bahasa maupun agama, masyarakat Indonesia bisa hidup berdampingan dengan damai,” kata Lasheen kepada wartawan MINA beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah

Lasheen juga memuji sosok Mursi dan mendukung pemerintahan presiden Mursi, presiden yang hafidz Al-Quran itu. (T/P04/P02)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
MINA Preneur
Sosok
Kolom