Seruan Selamatkan Tahanan Palestina Mogok Makan 70 Hari Lebih

Gaza, MINA – Sebuah komite lokal Palestina di Gaza pada Rabu (7/10) mendesak organisasi hak asasi manusia internasional segera menekan pemerintah Israel untuk menyelamatkan nyawa Maher al-Akhras yang telah melakukan mogok makan selama lebih dari 70 hari.

“Kehidupan tahanan Maher Al-Akhras sedang melewati masa-masa sulit dan kondisi kesehatannya dapat memburuk setiap saat,” kata Ibrahim Mansour, dari Front Demokratik untuk Pembebasan Palestina, dalam konferensi pers di Gaza yang diadakan di depan gedung kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia.

Mansour, yang berbicara atas nama Komite Narapidana yang dibentuk oleh banyak kelompok Palestina, meminta organisasi hak asasi manusia internasional segera memberikan tekanan kepada otoritas Israel untuk menghentikan kebijakan penahanan administratif terhadap rakyat Palestina.

Dia juga menganggap Israel bertanggung jawab atas kesehatan Al-Akhras.

Berbicara kepada Anadolu Agency, istri dari tahanan, Taghreed Al-Akhras, mengatakan: “Setelah 73 hari melakukan mogok makan, kondisi kesehatannya menjadi sangat serius dan membutuhkan perawatan kesehatan khusus.”

Dia juga mengeluhkan lemahnya reaksi resmi dan internasional atas penderitaan suaminya.

Maher al-Akhras ditahan pada 27 Juli oleh otoritas Israel di bawah penahanan administratif, tanpa pengadilan atau dakwaan, yang mendorongnya untuk melakukan mogok makan terbuka.

Di bawah kebijakan “penahanan administratif” Israel, tahanan dapat ditahan hingga satu tahun tanpa dakwaan atau pengadilan.

Saat ini, sekitar 5.000 tahanan politik Palestina mendekam di penjara Israel, termasuk 43 wanita, 180 anak-anak, dan 430 tahanan di bawah penahanan administratif. (T/R7/RS3)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.