Ramallah, MINA – Rakyat Palestina pada Rabu (22/5), memprotes keputusan Parlemen Jerman (Bundestag) baru-baru ini, yang menyebut Gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) sebagai “anti-Semit”.
Pada hari Sabtu, Bundestag mengadopsi resolusi yang menyamakan BDS dengan “anti-Semitisme”, Anadolu Agency melaporkan.
Resolusi itu juga menyerukan untuk memotong pendanaan organisasi yang “secara aktif mendukung” gerakan ini.
Lusinan pengunjuk rasa berkumpul di luar kedutaan Jerman di Ramallah pada Rabu, untuk mendesak parlemen Jerman agar mencabut keputusan tersebut.
Baca Juga: Kasus Malnutrisi Penuhi RS Kamal Adwan di Gaza Utara
Berbicara di demonstrasi, Mustafa Bargouthi, seorang aktivis terkemuka Palestina dan sekretaris jenderal Gerakan BDS, mengutuk resolusi tersebut, menggambarkannya sebagai “tidak adil dan tidak demokratis”.
BDS pertama kali digaungkan pada 2005 oleh 170 kelompok masyarakat sipil dan hak asasi manusia Palestina.
Gerakan Ini menyerukan boikot perusahaan-perusahaan Israel yang terlibat dalam pelanggaran hak-hak Palestina. Ia juga menyerukan kepada lembaga-lembaga, publik dan swasta, untuk melepaskan diri dari perusahaan-perusahaan ini sebagai cara untuk menekan Israel.
Lebih lanjut ia menyerukan kampanye sanksi sebagai cara menekan pemerintah memenuhi kewajiban hukum mereka, untuk meminta Israel bertanggung jawab atas kejahatannya terhadap Palestina.
Baca Juga: Pelapor Khusus PBB: Israel Lakukan Genosida di Jalur Gaza
Menurut situs webnya, BDS bertujuan mengakhiri dukungan internasional untuk Israel dan menekan negara Yahudi yang memproklamirkan diri untuk mematuhi hukum internasional. (T/Ast/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: ICESCO Tetapkan Keffiyeh Jadi Warisan Budaya Tak Benda Palestina