Ramallah, 2 Ramadhan 1438/28 Mei 2017 (MINA) – Rakyat Palestina menggelar perayaan pada hari Sabtu (27/5), setelah ratusan tahanan di penjara Israel mengakhiri aksi mogok makannya usai pihak berwenang penjara menyetujui tuntutan utama para tahanan.
Aksi mogok makan massal yang dimulai pada 17 April, dihentikan oleh para tahanan Palestina beberapa jam sebelum bulan suci Ramadhan.
Sementara itu, rakyat Palestina merayakan dengan mengibarkan bendera dan bernyanyi di lapangan.
Warganet pengguna media sosial memuji perjuangan 40 hari dengan tagar #DignityStrike di seluruh laman media sosial. Demikian The New Arab memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: Puluhan Ekstremis Yahudi Serang Komandan IDF di Tepi Barat
Kepala Penjara Palestina Qaddura Fares mengatakan, sebuah kesepakatan telah dicapai antara para pemogok dan pihak berwenang Israel untuk memperbaiki kondisi tahanan.
Sementara juru bicara Layanan Penjara Israel mengkonfirmasi bahwa mogok makan telah berakhir.
Pihak berwenang Israel mengakui, salah satu tuntutan utama tahanan tersebut adalah mereka harus diberi dua kali kunjungan keluarga dalam sebulan.
Aksi mogok makan massal itu telah membuat sejumlah tahanan mengalami penurunan kesehatan yang tajam.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Lebih dari 1.600 tahanan ikut ambil bagian dalam mogok makan yang dimulai pada 17 April, mereka hanya menelan air dan garam sebagai sumber makanan.
Pada awal Mei, jumlah pemogok menurun menjadi di bawah 1.000 orang, tapi kemudian sumber-sumber Palestina mengatakan bahwa peserta yang bergabung dalam mogok makan telah meningkat ratusan orang. (T/RI-1/B05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya