Nablus, MINA – Kepala Komisi Permukiman dan Perlawanan Palestina, Walid Assaf menegaskan, pihaknya akan menghadapi semua tindakan Israel yang bertujuan untuk merebut tanah Jabal Sabih di selatan Nablus dan upaya untuk menguasai bagian dari tanah itu.
Israel mengklasifikasi Jabal Sabih sebagai “tanah negara”, dan bermaksud mendirikan permukiman Avitar di tanah tersebut.
Assaf menambahkan, kotamadya Beita, Qabalan, Yatma, Komisi dan Pusat Bantuan Hukum Yerusalem telah membentuk tim pengacara untuk membela Jabal Sabih dan tanah serta kepemilikannya.
Dia juga menegaskan, surat-surat kepemilikan tanah di Jabal Sabih sudah beres, dan akan diumumkan dengan jelas bahwa itu adalah tanah Palestina. Maka semua pihak harus memutuskan masalah ini dengan tidak memihak dan berafiliasi dengan pendudukan Israel.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Assaf menekankan terus melakukan kegiatan perlawanan rakyat untuk menghadapi ambisi pendudukan dan pemukim dengan segala cara.
Surat kabar Ibrani, Yediot Aharonot, yang diterbitkan Selasa (12/10), menyebut apa yang disebut “Administrasi Sipil” Israel menyelesaikan survei tanah Jabal Sabih, selatan Nablus, dan mengklaim 60 dunum di antaranya diklasifikasikan sebagai “tanah negara”, di mana penyelesaian pemukiman “Avitar” dapat dilakukan.
Assaf menambahkan dalam sebuah pernyataan eksklusif kepada Wafa Agency, yang disebut “administrasi sipil”, menurut perjanjian yang diumumkan oleh pendudukan Israel dengan kepemimpinan pemukim di Tepi Barat utara, empat bulan lalu.
“Israel mengumumkan, mereka akan mensurvei wilayah tersebut dan mempelajari daerah-daerah yang dapat dinyatakan sebagai tanah negara,” katanya.
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant
Masih menurut Assaf, otoritas pendudukan menerapkan perang psikologis untuk mendukung para pemukim dan mencoba meyakinkan mereka melalui pernyataan-pernyataan ini, sebagai tanggapan atas efektivitas Komite untuk Menentang Tembok dan Permukiman dan mitranya di Jabal Sabih sehari sebelumnya, di mana mereka mencapai jantung pos pemukiman, yang memicu kegilaan para pemukim.
“Apa yang dilaporkan oleh media Ibrani menunjukkan bahwa mereka telah melakukan survei dan bahwa 60 dunum dapat dinyatakan sebagai tanah negara,” kata Assaf.
Jabal Sabih merupakan tempat para aktivis perlawanan terhadap kekejaman Israel dalam upaya mempertahankan tanah dan melawan pendirian pos terdepan permukiman ilegal Israel . (T/B04/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Iran: Veto AS di DK PBB “Izin” bagi Israel Lanjutkan Pembantaian