Istanbul, 13 Shafar 1435/16 Desember 2013 (MINA) – Kondisi jutaan warga Suriah semakin memprihatinkan, baik di dalam negeri maupun pengungsi yang tersebar di berbagai negara perbatasan. Aktivis Kesehatan Oposisi Suriah dr. Mustafa al-Haj Hamed menyatakan hal itu pada Konferensi Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di Istanbul, Ahad, (15/12).
“Jutaan pengungsi tinggal di kamp pengungsian tidak layak huni yang tersebar di Lebanon, Jordania, Turki, Iraq, Mesir, Afrika Selatan kondisinya semakin memprihatinkan,“ ujar Hamed, seperti dilaporkan Nur Ikhwan Abadi, reporter MINA (Miraj News Agency) dari Istanbul, Turki.
Ia menambahkan, kondisi pengungsi semakin buruk dengan datangnya musim dingin di tempat-tempat tersebut.
“Jumlah pengungsi belum termasuk sekitar 6 juta pengungsi internal yang tersebar di berbagai distrik Suriah seperti di Aleppo, al-Hasakeh, ar-Raqqa, Deir-ez-Zor, Hama, Homs, Idleb, Lattakia, Rural Damascus,Dmascus, dan Tartus, “ ungkapnya, dalam laporan Assistance Coordination Unit (ACU) sebuah lembaga sosial kemasyarakatan yang khusus menangani Suriah.
Baca Juga: [POPULER MINA] Runtuhnya Bashar Assad dan Perebutan Wilayah Suriah oleh Israel
Sementara itu hal mendesak yang dibutuhkan pengungsi adalah bahan makanan, kesehatan, rumah, pakaian dingin, dan pendidikan.
“Anak-anak di pengungsian Lebanon tidak mendapatkan pendidikan karena perbedaan kurikulum dengan Suriah, sementara pemerintah Lebanon melarang kurikulum Suriah diterapkan di tempatnya,“ tambahnya.
Kondisi semakin diperburuk dengan datangnya musim dingin, hingga sejumlah warga Suriah ada yang meninggal akibat cuaca ekstrim, di samping masalah kesehatan.
Peserta Konferensi menyatakan Suriah memerlukan bantuan mendesak dari dunia international, khususnya negeri-negeri Islam dan kaum muslimin. (L/K01/NIA/R1).
Baca Juga: Drone Israel Serang Mobil di Lebanon Selatan, Langgar Gencatan Senjata
Mi’raj News Agency (MINA)