yordania-protes-Jamal-Nasrallah-EPA-300x169.jpg" alt="yordania protes Jamal Nasrallah EPA" width="639" height="360" /> Rakyat Yordania tuntut putus hubungan Israel (Foto: Jamal Nasrallah/EPA/Aljazeera)
Amman, 4 Muharram 1437/17 Oktober 2015 (MINA) – Ribuan rakyat Yordania turun ke jalan menyerukan pemerintah untuk memutuskan hubungan dan membatalkan perjanjian damai dengan Israel, karena pelanggaran serius di kompleks Masjid Al-Aqsha di Al-Quds.
Aksi demonstrasi pecah pada Jumat (16/10) di beberapa kota di negara itu setelah ibadah Shalat Jumat. Sekitar 5.000 orang dilaporkan berunjuk rasa di Amman, ibu kota Yordania.
“Tidak boleh ada kedutaan Zionis di tanah Yordania,” teriak para demonstrans, seperti dilaporkan Aljazeera, Jumat (16/10) waktu setempat.
Dalam aksinya, massa menuntut pembatalan perjanjian damai Yordania-Israel 1994 sembari mengusung plakat bertuliskan kata-kata “pembatalan perjanjian Wadi Araba adalah respons atas pelanggaran Israel terhadap warga Palestina di Al-Quds”.
Baca Juga: Ketua DPR Lebanon Adukan Pelanggaran Israel kepada Jenderal AS
“Tanah adalah milik kita, Jerusalem adalah milik kita dan Allah beserta kita,” ujar kata-kata di spanduk lain yang diusung dalam aksi itu.
Protes anti-Israel juga berlangsung di beberapa kota lain seperti Zarqa, Irbid, Mafraq, Jerash dan di kota pelabuhan selatan Aqaba.
Yordania memiliki hak kustodian atau titipan atas Masjid Al-Aqsha di Al-Quds, tempat suci ketiga bagi umat Islam setelah Masjid Al-Haram di Makkah dan Masjid An-Nabawi di Madinah.
Protes rakyat Yordania itu datang saat Palestina menyerukan “Hari Kemarahan’, dan ketika polisi Israel di Al-Quds melarang orang di bawah 40 tahun menghadiri shalat di Masjid Al-Aqsha.
Baca Juga: Houthi Targetkan Pangkalan Udara Israel untuk Kedua Kalinya dalam 24 Jam
Bulan lalu Raja Yordania Abdullah II memperingatkan bentrokan di Al-Aqsha bisa menimbulkan ‘konsekuensi serius’ dan setiap ‘provokasi’ di Al-Quds bisa merusak hubungan antara Yordania dan Israel.
Amman menarik duta besarnya setelah bentrokan November lalu. Pada hari Rabu lalu, pemerintah Yordania mengatakan memantau perkembangan dan ‘keputusan hukum dan diplomatik’ bisa diambil dalam menghadapi agresi Israel.
Selama dua pekan terakhir, kekerasan telah mencengkeram bagian lain dari Al-Quds, Israel, Tepi Barat yang diduduki, dan perbatasan antara Israel dan Jalur Gaza.
Aksi represif tentara Israel telah menewaskan sedikitnya 37 warga Palestina dan melukai ratusan lainnya dalam bentrokan. Sementara di pihak ‘Negeri Yahudi’, sedikitnya tujuh warga Israeldilaporkan tewas. (T/P022/P4)
Baca Juga: Iran Nyatakan Masa Berkabung Nasional Pascaledakan di Pelabuhan Shahid Rajaei
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)