Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

RAMADHAN BERSAMA RELAWAN RSI DI JALUR GAZA

Admin - Kamis, 18 Juli 2013 - 19:03 WIB

Kamis, 18 Juli 2013 - 19:03 WIB

514 Views ㅤ

Gaza City, 11 Ramadhan 1434/19 Juli 2013 (MINA) – Konflik yang tengah terjadi di Mesir dengan segala kepahitannya bagi umat Islam, ternyata membawa bagi pembangunan Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Jalur Gaza. Krisis beberapa bahan bangunan seperti semen yang saat ini sangat langka, krisis gas, bensin dan solar. Bahkan hampir-hampir beras pun sangat sulit didapat.

Ir. Edy Wahyudi, relawan RSI di Jalur Gaza melaporkan, bahan bangunan berupa semen sangatlah vital dalam suatu proyek khususnya pembangunan RSI ini. Masuknya semen dari Mesir sangatlah terbatas melalui jalur normal. Kecil kemungkinan untuk mendapatkannya seperti sebelum-sebelumnya.

Terowongan-terowongan yang biasa warga Jalur Gaza gunakan sebagai wasilah atau jalan alternatif untuk memenuhi kebutuhan hidup warga, kini dihancurkan militer Mesir, pasca kudeta Presiden Mursi, seperti rilis MER-C kepada Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj News Agency), Kamis (18/7).

Dampaknya, menurut Edy, pekerjaan lanjutan pembangunan agak sedikit tersendat karena kelangkaan semen.

Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia

Bukan kelangkaan karena dibatasi untuk masuknya semen ke Jalur Gaza. Tetapi juga harga dinaikkan berkali lipat. Yang semula harga semen sebesar 400 shekel kini menjadi 1000 shekel, tambahnya.

Namun demikian, jenis pekerjaan tetap berjalan, mulai mekanikal elektrikal (ME), pengecatan, pemasangan dinding batu alam (hajar quds), perataan jalan dan halaman RSI, pagar dinding, main entrance dan granolitik.

Kegiatan Ramadhan

Sejumlah 33 relawan dari Indonesia di RSI Gaza, dalam bulan Ramadhan ini mengubah jadwal kerja mereka. Berdasarkan kesepakatan bersama diputuskan bahwa waktu kerja para relawan selama bulan Ramadhan ini ialah mulai ba’da shubuh jam 05.00 hingga menjelang Dzuhur jam 12.30 dengan sekali istirahat untuk shalat Dhuha pada jam 09.00 hingga setengah jam ke depan.

Baca Juga: Zionis Israel Serang Pelabuhan Al-Bayda dan Latakia, Suriah

Tersisa waktu sekitar 45 menit dari selesainya waktu kerja menjelang Ddzuhur, para relawan menggunakannya untuk beristirahat sejenak kemudian mandi untuk persiapan shalat Dzuhur di masjid.

Setelah shalat Dzuhur para relawan menggunakan waktu mereka dengan bertadarrus Al-qur’an di masjid dan ada pula yang di RSI. Diantara mereka yang menetap di masjid dari shalat Dzuhur hingga menjelang buka puasa dengan bertadarrus Al-Qur’an diselingi dengan istirahat sejenak, kata Koordinator Relawan, Edy Wahyudi. 

Ia mengatakan, pada bulan Ramadhan seluruh masjid di Jalur Gaza tidak ada jeda waktu setelah adzan Maghrib dan setelah adzan Isya. Iqamah langsung dikumandangkan oleh mu’adzin setelah adzan.

“Kami harus berangkat ke masjid jauh sebelum waktu adzan maghrib dikumandangkan,” papar Edy.

Baca Juga: Majelis Umum PBB akan Beri Suara untuk Gencatan Senjata ‘Tanpa Syarat’ di Gaza

Usai menunaikan shalat maghrib para relawan langsung kembali ke RSI untuk makan malam bersama. Setelah makan malam dilanjutkan dengan tadarrus Al-Quran hingga shalat Isya.

Adapu shalat tarawih, dilaksanakan berjamaah. Sebagian relawan melakukannya dengan safari keliling shalat Tarawih, yaitu berpindah-pindah masjid setiap harinya.

Sebagian lain memilih shalat tarawih berjamaah di Basement RSI yang dimulai sekitar pukul 2 dini hari waktu Gaza dengan bacaan murottal Al-Qur’an 1 juz setiap malamnya, diimami Reza Adilla Kurniawan, salah satu relawan RSI yang hafal 30 juz Al Qur’an asal Pesantren Al Fatah Bogor.  

“Alhamdulillah kami tetap terus bersemangat walau puasa tetap mengerjakan amanah pembangunan rumah sakit untuk keperluan warga setempat nantinya,” ujar Edy Wahyudi.

Baca Juga: Sudah 66 Hari Israel Blokir Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Utara

Dukungan berupa doa dan lainnya masih sangat diharapkan oleh relawan RSI untuk kelancaran pembangunan RSI demi terjalinnya hubungan silaturahim jangka panjang antara warga Indonesia dan warga Palestina.

Bagi masyarakat Indonesia yang ingin memberikan shadaqah donasinya untuk Program Pembangunan RS Indonesia di Gaza, Palestina dapat mengirimkan melalui : BCA, No. Rek. 686.0153.678, a/n. Medical Emergency Rescue Committee atau BSM, No. Rek. 700.1352.061, a/n. Medical Emergency Rescue Committee atau BNI Syariah, No. Rek. 0811192973, a/n. Medical Emergency Rescue Committee. (L/P06/R1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Smotrich: Israel Tolak Normalisasi dengan Saudi jika Harus Ada Negara Palestina

Rekomendasi untuk Anda