Oleh: Kurnia Jurnalis MINA
Bulan suci Ramadhan merupakan bulan berinteraksi dengan Al-Qur’an sebab para ulama terdahulu memiliki kebiasaan membaca Al-Qur’an sepanjang Ramadhan hingga akhir mengkhatamkan dan merenungkan isi kandungan. Allah berfirman dalam surat Al-A’raf ayat 204 berbunyi;
وَإِذَا قُرِئَ الْقُرْءَانُ فَاسْتَمِعُوا لَهُ وَأْنصِتُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
Artinya; Dan apabila dibacakan Al-Qur’an maka dengarkanlah dan diamlah agar kamu mendapatkan rahmat.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-18] Tentang Taqwa
Sebagai suri teladan umat hingga akhir zaman, pengamalan ini dibuktikan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam. Ramadhan bulan ditunggu-tunggu seluruh umat Islam. Bulan penuh ampunan dan keberkahan setiap perbuatan ibadah mendapat ganjaran pahala, bulannya Al-Qur’an apabila kita membaca ayat suci Al-Qur’an maka setiap ayat menjadikan pahala.
Al-Qur’an ayat 185 membuktikan dalam firman Allah yang berbunyi.
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُۗ وَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَۗ يُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَۖ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil)”.
Baca Juga: Mahsyar dan Mansyar: Refleksi tentang Kehidupan Abadi
Banyak yang dilakukan untuk mendapatkan pahala di bulan penuh berkah ini. Dalam hadits dikatakan berpuasa adalah menahan lapar dan haus mulai dari terbitnya fajar hingga terbenam matahari, kemudian menahan hawa nafsu dan tidak berhubungan intim.
Maka, rugilah ketika datangnya bulan ini dilakukan hanya sia-sia saja. Nabi Muhammad telah mencontohkan kepada seluruh umatnya bagaimana hal sunnah dilakukan tentu dengan membaca Al-Qur’an dan mengamalkannya.
Menurut Pengasuh Pondok Pesantren Daarut Tauhiid Bandung KH Abdullah Gymnastiar, salah satu bagian dari keimanan adalah berusaha menjaga Al-Qur’an dengan sebaik-baiknya, yaitu dengan membaca, menghafal, mentadabburi, mengamalkan, dan mengajarkannya. Tiada nikmat terbesar yang diberikan Allah Al-Hafizh kepada orang-orang beriman, selain ditanamkannya rasa cinta kepada Al-Qur’an di dalam dadanya.
Al-Qur’an menyuruh manusia belajar dari sejarah dan mengambil perbandingan dari kejayaan dan kejatuhan umat-umat terdahulu dalam rangka menghadapi masa depan. Pesan-pesan samawi dalam Al-Quran sejalan dengan tingkatan perkembangan ilmu pengetahuan dan peradaban.
Baca Juga: Sujud dan Mendekatlah
Juga mendorong manusia agar mengembangkan kemampuan berpikir seimbang dengan kemampuan berzikir, mengingat Allah. Ia menginspirasi perkembangan ilmu pengetahuan dan mengajarkan peran dan tanggungjawab manusia yang diberi amanah ilmu, sebagai pedoman hidup menuntun umat manusia agar memperoleh keselamatan dan kebahagiaan dunia dan akhirat.
Sabda Rasul,
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ
“Sebaik-baik kalian adalah yang belajar al-Quran dan mengajarkannya.” [HR. al-Bukhari no. 2057, at-Turmudzi no. 2154, Ahmad 420 dan Abu Dawud no. 1454]
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-17] Berbuat Baik pada Segala Sesuatu
Karena kita semua melakukan perbuatan yang pernah dilakukan Nabi Muhammad SAW dan menjauhi segala apa dibenci oleh Allah SWT.
Nabi Muhammad SAW telah mencontohkan amalan sunnah dilakukan pada bulan suci Ramadhan, salah satunya membaca Al-Qur’an. Ketahuilah Al-Qur’an pertama kali di turunkan pada bulan Ramadhan.
Dalam hadits Al-Qur’an mengatakan siapa saja yang membaca satu huruf Al-Aur’an maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan, sungguh kebaikan itu akan datang dengan sendirinya. Kegiatan utama selain berpuasa membaca Al-Qur’an sesuai tajwid yang baik, mentadabburi, pahami, dan amalkan isinya. Insya-Allah dengan melakukan hal ini maka kita akan menjadi insan yang berkah. Membuat target menghatam Al-Qur’an.
Keistimewan Membaca Al-Qur’an di Bulan Ramadhan
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-16] Jangan Marah
Keistimewaan membaca Al-Qur’an ketika seseorang mendapatkan masalah ekonomi, hukum, keluarga, pendidikan, pasangan, ilmu pengetahuan. Maka muslim yang membaca Al-Quran akan menemukan khazanah Islam sangat mendalam.
Kewajiban membaca Al-Qur’an bukan waktu tertentu saja. Tetapi Allah memerintahkan setiap hari untuk dijadikan pedoman hidup.
Lima Kehebatan Membaca Al-Qur’an di bulan Ramadhan,
pertama, Mendapatkan pahala yang berlipat ganda
Baca Juga: Bahaya Zina dan Sebab Pengantarnya
Kedua, Menjauh dari godaan setan, Ketiga Lebih mengetahui apa saja yang terdapat dalam kandungan al-qur’an, Keempat Membuat hati tenang, Kelima Membangun pikiran positif
Marilah kita membaca dan mengamalkan Al-Qur’an dan tentunya berlomba-lomba melakukan kebaikan di bulan Ramadhan ini.
Janji Rasulullah Pelajari Al-Qur’an dalam sabdanya;
Pertama, “Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR.Bukhari)
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-15] Berkata yang Baik, Memuliakan Tamu, dan Tetangga
Kedua, “Bacalah olehmu Al-Qur’an. Karena sesungguhnya Al-Qur’an akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafa’at kepada para pembaca (pengamal dan penghafalnya).“(HR. Muttafaq alaihi).
Ketiga, Utsman bin Affan berkata: “Apabila hati kalian bersih niscaya kalian tidak akan pernah puas dengan Al-Qur’an.”
Kelima, “Orang yang pandai membaca Al-Qur’an akan bersama para duta-duta yang mulia lagi berbakti (kepada Allah). Dan orang yang membaca Al-Qur’an dan dia merasa gagap dalam membacanya, maka baginya dua pahala.”
Banyak ayat dan hadits menerangkan tentang keutamaan ibadah interaksi dengan Al-Qur’an. Dengan segala keterbatasan reverensi. (AK/R4/P2)
Baca Juga: Masih Adakah yang Membela Kejahatan Netanyahu?
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-14] Tidak Halal Darah Seorang Muslim