Oleh: Ali Farkhan Tsani, Redaktur Senior Mi’raj News Agency (MINA)
Rasanya hanya pada bulan Ramadhan-lah, sebuah keluarga dapat berkumpul dalam intensitas waktu yang lebih sering dan lama.
Pada bulan penuh berkah inilah biasanya seluruh anggota keluarga dapat mudah berkumpul bersama, yang selama ini jarang dilakukan. Mulai dari waktu sahur bersama, berbuka bersama, hingga shalat tarawih berjamaah.
Pada momen-momen pertemuan penuh kebahagiaan ayah, ibu, anak ini, dapat saling ngobrol dan curhat membicarakan hal-hal seputar mereka. Juga menjadi kesempatan untuk berbagi cerita kebaikan, saling memberi nasihat, yang selama ini jarang dilakukan, karena kesibukan masing-masing.
Baca Juga: Aksi Kebaikan, Dompet Dhuafa Lampung Tebar 1445 Makanan Berbuka dan Takjil
Ada nuansa kebersamaan yang sepanjang setahun ini hilang, kini ditemukan kembali dalam nuansa Ramadhan.
Shalat berjamaah, terutama tarawih, inilah waktu terbaik keluarga secara bersama melakukan shalat di masjid. Sesekali sekeluarga dengan kendaraannya menuju masjid besar, seperti ke Masjid Agung Al-Azhar bagi mereka yang tinggal seputar Jakarta Selatan, atau Masjid Istiqlal bagi mereka yang berdekatan di Jakarta Pusat.
Bertadarus Al-Quran juga menjadi lebih sering dibandingkan hari-hari yang lain. Sang ayah sudah berapa juzkah? Ibu berapa juz? Dan anak-anak mungkin bisa lebih banyak lagi.
Di wilayah pascabencana, di Lombok, anak-anak remaja usia SMP-SMA secara bergiliran, per kelompok, bertadarus Al-Quran dengan speaker luar, mulai habis tarawih hingga pukul 3 dinihari jelang sahur.
Baca Juga: Masjid Sekayu Semarang Cikal Bakal Pembangunan Masjid Agung Demak
Hingga dalam sepuluh hari pertama Ramadhan saja, mereka sudah mengkhatamkan Quran tiga kali.
Paling tidak suasana itu Penulis saksikan saat safari dakwah ke Lombok, Kota Seribu Masjid, NTB, beberapa hari yang lalu.
Anak-anak santri di pesantren, juga mengumumkan santri wajib khatam minimal satu kali sebelum liburan akhir Ramadhan nanti.
Begitulah suasana saling berlomba bertadarus Al-Quran bagi keluarga-keluarga Muslim. Sungguh membahagiakan, berkah Ramadhan.
Baca Juga: Berkah Ramadhan, Wahdah Tebar Paket Sembako
Suasana kebersamaan di meja makan pun dilengkapi dengan doa bersama. Penulis sendiri, juga melihat di sebuah keluarga saat bersilaturrahim, sang ayah memimpin doa buka puasa dan doa-doa kebaikan menjelang adzan Maghrib berkumandang.
Ya, momentum kebersamaan keluarga, menjadi saat terbaik bagi keutuhan keluarga dalam menjalankan ajaran Islam. Di situ bukan sekedar berkumpul, tapi ada nuansa pendidikan, kajian, dan doa.
Semoga momentum terbaik pembinaan keluarga ini dapat kita raih pada bulan suci Ramadhan ini. Sehingga semakin memperkuat keluarga sakinah mawaddah warahmah dalam ridha dan ampunan Allah. Aamiin. (A/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Riska Gelar Anjangsana Sosial di Rumah Belajar Merah Putih Cilincing