Oleh: Ali Farkhan Tsani, Redaktur Senior Mi’raj News Agency (MINA), Da’i Pesantren Al-Fatah Bogor
Bulan Ramadhan menjadi bulan bersedekah bagi orang-orang beriman. Ini antara lain seperti disebutkan dalam shahih Bukhari dan Muslim, dari Ibnu Abbas radiyallahu anhuma:
كَانَ النَّبِيُّ أَجْوَدَ النَّاسِ وَكَانَ أَجْوَدَ مَا يَكُوْنُ فِيْ رَمَضَانَ، حِيْنَ يَلْقَاهُ جِبْرِيْلُ فَيُدَارِسُهُ القُرْآنَ وَكَانَ جِبْرِيْلُ يَلْقَاهُ كُلَّ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ، فَيُدَارِسُهُ القُرْآنَ، فَكَانَ رَسُوْلُ الله حِيْنَ يَلْقَاهُ أَجْوَدَ بِالخَيْرِ مِن الرِّيْحِ المُرْسَلَةِ
Baca Juga: Inilah 10 Kebiasaan yang Dilarang dalam Islam tapi Dianggap Biasa
Artinya: “Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam adalah orang yang amat dermawan, dan beliau lebih dermawan pada bulan Ramadhan, saat beliau ditemui Jibril untuk membacakan padanya Al-Qur’an. Jibril menemui beliau setiap malam pada bulan Ramadhan, lalu membacakan padanya Al-Qur’an. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam ketika ditemui jibril lebih dermawan dalam kebaikan daripada angin yang berhembus.”
Dalam riwayat Ahmad ada tambahan:
وَلاَ يُسْأَلُ شَيْئًا إِلاَّ أَعْطَاهُ
Artinya: “Dan beliau tidak pernah dimintai sesuatu kecuali memberikannya.”
Baca Juga: Urgensi Hidup Berjamaah dalam Islam
Dan menurut riwayat Al-Baihaqi, dari Aisyah radhiyallahu anha:
كَانَ رَسُوْلُ الله r إِذَا دَخَلَ رَمَضَانَ أَطْلَقَ كُلَّ أَسِيْرٍ وَأَعْطَى كُلَّ سَائِلٍ
Artinya: “Rasullullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam jika masuk bulan Ramadhan membebaskan setiap tawanan dan memberi setiap orang yang meminta.”
Kedermawanan adalah sifat murah hati dan mudah memberi. Allah pun bersifat Maha Dermawan, sebagaimana diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dari Sa’ad bin Abi Waqqash bahwa Nabi bersabda:
Baca Juga: Makna Kehidupan Dunia dalam Surah Al-Hadid Ayat 20
إِنَّ الله جَوَّادٌ يُحِبُّ الجُوْدَ، كَرِيْمٌ يُحِبُّ الكَرَمَ
Artinya: “Sesungguhnya Allah itu Maha Dermawan, cinta kepada kedermawanan dan Maha Pemurah, cinta kepada kemurahan hati.”
Allah Maha Dermawan, kedermawanan-Nya berlipat ganda pada waktu-waktu tertentu, terutama bulan Ramadhan. Bagaimana tidak? Segala pahala dilipatgandakan, segala kebururkan ditutup, dan segala dosa diampuni.
Karena memang Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam adalah manusia yang paling dermawan, juga paling mulia paling berani dan amat sempurna dalam segala sifat yang terpuji. Dan kedermawanan beliau pada bulan Ramadhan berlipat ganda daripada bulan-bulan lainnya.
Baca Juga: 10 Sifat Buruk yang Dibenci Allah, Nomor 7 Paling Berbahaya!
Bentuk kedermawanan lainnya di antaranya, memberi buka bagi orang-orang yang berbuasa. Sebagaimana disebutkan di dalam hadits:
مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْءٌ
Artinya: “Barangsiapa memberi makan pada orang yang berpuasa maka baginya pahala seperti pahala orang yang berpuasa itu tanpa mengurangi sedikit pun dari pahalanya.” (HR Ahmad dan At Tirmidzi Zaid bin Khalid).
Karenanya, Puasa dan Shadaqah bila dikerjakan bersamaan termasuk sebab masuk surga. Ini seperti dinyatakan dalam hadits Ali, bahwa Nabi bersabda:
Baca Juga: 7 Keutamaan Ramadhan yang Wajib Diketahui Berdasarkan Al-Qur’an dan Hadis
إِنَّ فِيْ الجَنَّةِ غُرَفًا يُرَى ظُهُوْرُهَا مِنْ بُطُوْنِهَا، وَبُطُوْنُهَا مِنْ ظُهُوْرِهَا )) قَالُوْا: لِمَنْ يَا رَسُوْلَ الله؟ قَالَ: (( لِمَنْ طَيَّبَ الكَلاَمَ، وَأَطْعَمَ الطَّعَامَ، وَأَدَامَ الصِّيَامَ، وَصَلَّى بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ
Artinya: “Sungguh di surga terdapat ruangan-ruangan yang bagian luarnya dapat dilihat dari dalam dan bagian dalamnya dapat dilihat dari luar. Sahabat bertanya: untuk siapakah ruangan-ruangan itu ya Rasulullah? Jawab beliau: “untuk siapa saja yang berkata baik, memberi makan, selalu berpuasa dan shalat malam ketika orang-orang dalam keadaan tidur.” (HR Ahmad, Ibnu Hibban dan Al-Baihaqi).
Begitulah, Ramadhan sebagai bulan gemar bersedekah.Semoga kita dapat mengamalkannya pada bulan suci Ramadhan ini. Aamiin yaa Mujibas sailin. (A/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pahala Dahsyat Menyantuni Janda dan Orang Miskin, Jangan Lewatkan!