Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ramadhan Bulan Jihad, dengan Tangan, Lisan dan Tulisan

Rudi Hendrik - Rabu, 13 Maret 2024 - 15:46 WIB

Rabu, 13 Maret 2024 - 15:46 WIB

23 Views

Ramadhan sering disebut bulan jihad. Itu karena banyak jihad dan kemenangan yang diraih kaum muslimin pada bulan Ramadhan.

Ingatlah kembali peristiwa perang Badar yang terjadi pada bulan Ramadhan bertepatan dengan tahun diwajibkannya puasa Ramadhan, yakni tahun 2 H. 313 pasukan Islam dengan senjata seadanya berhasil mengalahkan 1.000 pasukan kafir Quraisy yang bersenjata lengkap.

Kemenangan gemilang pertama yang diraih umat Islam ini kemudian menjadi penguat eksistensi kaum muslimin di Madinah dan pembuka kemenangan-kemenangan Islam berikutnya. Kemenangan jihad ini terjadi di bulan Ramadhan!

Enam tahun kemudian, terjadi peristiwa yang jauh lebih besar dan memesona. Inilah penaklukan paling indah dalam sejarah umat manusia. Penaklukan tanpa korban jiwa. Kemenangan besar tanpa tetesan darah.

Baca Juga: Peran Pemuda dalam Membebaskan Masjid Al-Aqsa: Kontribusi dan Aksi Nyata

Sepuluh ribu pasukan Islam yang dipimpin oleh Rasulullah SAW memasuki Makkah dengan tenang, menang tanpa perlawanan. Bukan hanya kemenangan secara fisik yang membuat pasukan Makkah tidak berani memberontak, tetapi juga kemenangan jiwa sehingga keimanan masuk ke jiwa-jiwa mayoritas penduduk Makkah menggantikan seluruh kekufuran dan permusuhan mereka.

Tak ada satupun yang membela saat 360-an berhala di sekeliling Ka’bah dihancurkan. Tak ada yang meratapi atau melakukan demontrasi saat berhala-berhala itu dilenyapkan. Sebab, sesaat sebelum dilenyapkan dari Masjidil Haram, Allah telah melenyapkan dari hati mereka. Inilah jihad dan kemenangan besar yang juga terjadi di bulan Ramadhan.

Masih banyak sejarah jihad yang dimenangkan kaum muslimin di bulan Ramadhan. Pada Ramadhan 15 Hijriyah, terjadi Perang Qadisiyyah di mana orang-orang Majusi di Persia ditumbangkan. Pada Ramadhan 53 Hijriyah, umat Islam memasuki pulau Rhodes di Eropa.

Pada bulan Ramadhan 91 Hijriyah, umat Islam memasuki selatan Andalusia. Pada Ramadhan tahun 92 Hijriyah, umat Islam keluar dari Afrika dan membuka Andalusia dibawah komando Komandan Thariq bin Ziyad. Pada Ramadhan 658 Hijriyah, Pasukan Islam di bawah kepemimpinan Saifuddin Qutuz berhasil mengalahkan pasukan Mongol dalam Perang Ain Jalut.

Baca Juga: Langkah Kecil Menuju Surga

Pada Ramadhan kali ini, para pejuang Islam di Palestina sedang berjihad melawan pasukan Zionis Israel yang telah melakukan genosida terhadap lebih dari 31.200 warga Palestina di Jalur Gaza dan melukai lebih dari 73.000 orang. Angka itu akan terus meningkat selama peperangan masih berlangsung di Jalur Gaza.

Definisi Jihad

Syaikh Abdullah Azzam dalam Tarbiyah Jihadiyah menjelaskan arti jihad. Secara bahasa jihad berarti: mencurahkan kesungguhan, mengerahkan kekuatan secara maksimal. Sedangkan menurut terminologi, kata jihad mempunyai makna: mengorbankan jiwa dan harta dalam rangka membela agama Allah dan melawan musuh-musuhnya.

Karenanya, mayoritas ayat dan hadits Nabi saat menggunakan kata jihad, yang dimaksud adalah pengertian yang kedua. Meskipun ada pembagian atau macam-macam jihad yang bersumber dari hadits Nabi juga.

Baca Juga: Akhlak Mulia: Rahasia Hidup Berkah dan Bahagia

Jihad merupakan ibadah yang memiliki keutamaan luar biasa di sisi Allah SWT. Dia memiliki derajat tinggi melebihi ibadah lainnya. Sebagaimana Allah firmankan:

أَجَعَلْتُمْ سِقَايَةَ الْحَاجِّ وَعِمَارَةَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ كَمَنْ آَمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآَخِرِ وَجَاهَدَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ لَا يَسْتَوُونَ عِنْدَ اللَّهِ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ * الَّذِينَ آَمَنُوا وَهَاجَرُوا وَجَاهَدُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ أَعْظَمُ دَرَجَةً عِنْدَ اللَّهِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْفَائِزُونَ

“Apakah (orang-orang) yang memberi minuman orang-orang yang mengerjakan haji dan mengurus Masjidil Haram kamu samakan dengan orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian serta berjihad di jalan Allah? Mereka tidak sama di sisi Allah; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang zalim. Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta, benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang-orang yang mendapat kemenangan.” (QS. At-Taubah: 19-20)

Macam-Macam Jihad

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-22] Islam Itu Mudah, Masuk Surga Juga Mudah

Ibnul Qayyim dalam Zaadul Ma’ad telah mengemukakan macam-macam jihad: jihad qital (jihad perang atau jihad dengan tangan) sampai jihad bil lisan. Di antara keduanya terdapat berbagai jihad dalam kondisinya masing-masing. Maka yang kemudian populer di zaman sekarang adalah 3 macam jihad sebagai berikut:

  1. Jihad dengan tangan.

Inilah yang paling utama. Yakni berjihad dalam rangka membela agama Allah dengan tangan melalui perang (qital). Paling utama karena memang ia membutuhkan dua kesiapan sekaligus; harta dan jiwa. Dan inilah yang dimaksudkan oleh Allah di banyak ayat-Nya termasuk firman-Nya:

إِنَّ اللَّهَ اشْتَرَى مِنَ الْمُؤْمِنِينَ أَنْفُسَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ ب ِأَنَّ لَهُمُ الْجَنَّةَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَيَقْتُلُونَ وَ يُقْتَلُونَ

“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berada di jalan Allah; lalu mereka membunuh atau membunuh. (QS. At-Taubah: 111)

Baca Juga: Baca Doa Ini Saat Terjadi Hujan Lebat dan Petir

  1. Jihad dengan lisan

Membela Islam dengan sungguh-sungguh menggunakan lisan juga termasuk jihad. Bahkan jika ia dilakukan di depan penguasaan yang zalim dengan cara yang tepat, ia termasuk jihad yang paling utama. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

أَفْضَلُ الْجِهَادِ كَلِمَةُ عَدْلٍ عِنْدَ سُلْطَانٍ جَائِرٍ

Jihad yang paling utama adalah menyampaikan kebenaran di hadapan penguasa yang zalim.” (HR.Abu Dawud)

  1. Jihad dengan pena

Kedudukannya juga serupa dengan jihad bil lisan. Inilah yang telah dilakukan para ulama. Dengan kitab-kitabnya, mereka telah melakukan pembelaan dengan sungguh-sungguh terhadap Islam. Dengan penanya, mereka telah menjaga kemuliaan Islam dan umatnya. Dengan tulisannya, mereka telah mengobati penyakit umat, melawan syubhat yang ditimbulkan orang-orang kafir dan munafik, serta mendidik umat.

Baca Juga: Ini Doa Terbaik Dari Keluarga untuk Jamaah Yang Pulang Umrah

Pada dua bentuk jihad ini kita bisa melihat, dakwah adalah bagian dari jihad. Dan inilah jihad yang saat ini momentumnya terbuka bagi kita. Dengan lisan, dengan pena.

Selain itu, sebagaimana telah disinggung di atas, jihad itu luas. Ketika kita bersungguh-sungguh berbagi manfaat kepada sesama dan melakukan berbagai hal untuk membela agama Allah, itu juga bagian dari jihad. Maka sebagaimana banyak kemenangan di bulan Ramadhan, seharusnya produktifitas kita juga meningkat di bulan ini. (A/RI-1/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-21] Tentang Istiqamah

Rekomendasi untuk Anda

MINA Millenia
Tausiyah
Indonesia