Oleh : Sri Astuti, Wartawan MINA
Alhamdulillah, menjadi nikmat yang luar biasa kita masih mendapatkan kesempatan untuk kembali berjumpa dengan bulan mulia, Ramadhan, tahun ini. Di tengah ujian yang silih berganti, baik bencana yang menimpa beberapa wilayah di negeri kita, ataupun bencana yang terjadi di seluruh belahan dunia, yaitu Pandemi Covid-19. Semoga Ramadhan tahun ini membawa keberkahan dan menjadi syifa (penyembuh) bagi segala kesulitan.
Pada bulan Ramadhan, selama sebulan penuh Allah memerintahkan kepada umat Islam untuk berpuasa, yang diiringi dengan memperbanyak ibadah seperti tadarus dan tadabur Al Quran, tarawih di malam hari, bersedekah serta ibadah lainnya. Bulan Ramadhan juga menjadi ajang bagi kita untuk melatih, menempa dan memperbaiki tabiat kita.
Puasa secara tidak langsung memberikan kita energi untuk ikut merasakan adanya persamaan beratnya berpuasa di siang hari. Bahkan sungguh lebih berat bagi saudara kita yang hidup dalam keadaan yang lebih sulit, seperti saudara-saudara kita di Palestina yang melaksanakan puasa di bawah pembatasan listrik, air bersih dan akses pada keperluan-keperluan dasar seperti makanan akibat pendudukan Israel. Juga nasib para pengungsi Suriah dan Rohingya, saudara-saudara kita di Yaman yang mengalami musibah kelaparan akibat perang dan banyak saudara kita lainya yang menjalankan ibadah puasa di tengah-tengah kesulitan yang memuncak.
Baca Juga: Amalan Sunnah pada Hari Jumat
Selanjutnya, dalam adab berpuasa kita dilarang berdusta, mengumpat, bersumpah palsu dan perbuatan buruk lainya. Hal itu juga mengingatkan kita untuk senantiasa memperhatikan orang lain agar tak tersakiti hatinya. Pada akhirnya, Ramadhan menjadi saat yang tepat bagi kita untuk menumbuhkan rasa simpati, empati dan kasih sayang kita kepada sesama. Di mana kasih sayang sendiri merupakan salah satu sifat orang beriman, sebagaimana firman Allah:
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ سَيَجْعَلُ لَهُمُ الرَّحْمَٰنُ وُدًّا
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, kelak Allah yang Maha Pemurah akan menanamkan dalam (hati) mereka rasa kasih sayang.” (QS Maryam/19: 96).
Untuk itu, menyambut bulan penuh rahmat ini marilah kita bersihkan hati kita, saling memaafkan, menghilangkan segala iri dan dengki, kemudian menggantinya dengan kasih sayang, tidak hanya dengan sesama umat Islam saja tapi juga untuk semua penduduk yang ada di bumi.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-8] Mengajak Kepada Kalimat Syahadat
“الرَّاحِمُونَ يَرْحَمُهُمْ الرَّحْمَنُ، ارْحَمُوا مَنْ فِي الْأَرْضِ؛ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ”
Artinya: “Orang-orang yang penyayang akan disayangi Allah Yang Maha Penyayang. Sayangilah siapa yang ada di atas muka bumi, niscaya kalian akan disayangi oleh siapa yang ada di langit”. (HR Tirmidzi).
Hati kita yang akan diasah selama satu bulan penuh ini diharapkan mampu memberikan warna kasih dan sayang di bulan berikutnya. Tak berhenti saat Ramadhan saja. Karena Ibadah yang sesungguhnya adalah efek dari yang diajarkan saat menjalankan puasa. Termasuk meningkatkan empati, solidaritas dan kasih sayang kepada saudara-saudara kita yang sedang diuji berbagai kesulitan hidup, terutama di Palestina, Kashmir, Rohingnya dan tempat-tempat lainnya.
Akhirnya, semoga kita mampu melewati ibadah selama satu bulan Ramadhan ini dengan menyandang predikat orang yang memiliki kasih sayang. Sehingga kita memiliki sifat orang mukmin yaitu saling berkasih sayang di antara satu dengan yang lainnya, seperti disebutkan di dalam hadits:
Baca Juga: Tertib dan Terpimpin
عَن أبِى حَمْزَةَ أَنَسِ ابْنِ مَالِكِ رَضِىَ أللهُ عَنهُ جَادِمِ رَسُولُأللهِ ص.م عَنِ النَبِىِّ ص.م قَالَ : لاَيُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لأَخَيهِ مَا يُحبُّ لِنَفسِهِ (روه البخارى ومسلم
Artinya : “Dari Abu Hamzah, Anas bin Malik Radiyallahu ‘Anhu, pembantu Rasulullah Shallallahu`Alaihi Wasallam, dari Rasulullah Shallallahu `Alaihi Wasallam, beliau bersabda, “Tidak beriman salah seorang di antara kamu hingga dia mencintai untuk saudaranya apa yang dia cintai untuk dirinya sendiri. (HR Bukhari dan Muslim).
Semoga kita dapat meraih berbagai keutamaan pada bulan Ramadhan ini. Aamiin. Wallahu a’lam. (A/R7/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-7] Agama itu Nasihat
Baca Juga: Pentingnya Memahami Fiqih Jual Beli dalam Berdagang