RAMADHAN bukan sekadar bulan puasa. Ia adalah “syahrun mubārak” (bulan penuh berkah) yang dijanjikan Allah sebagai momentum transformasi spiritual, pengampunan dosa, dan peningkatan kualitas hidup.
Setiap detiknya dihiasi rahmat, ampunan, dan pelipatgandaan pahala. Lalu, apa saja keberkahan istimewa Ramadhan yang harus kita rebut? Simak dalil dan penjelasannya!
1. Berkah Pengampunan Dosa
Allah menjadikan Ramadhan sebagai bulan penyucian jiwa. Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam bersabda:
Baca Juga: Adab Sebelum Berdakwah, Membangun Pengaruh dengan Keindahan Akhlak
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa berpuasa Ramadhan dengan iman dan mengharap pahala, dosa-dosanya yang lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari-Muslim).
Puasa adalah “junnah” (perisai) dari maksiat dan jalan meraih ketakwaan (QS. Al-Baqarah: 183).
Manfaatkan momentum ini untuk bertaubat dan memohon maghfirah!
Baca Juga: Menggapai Keberkahan Hidup dengan Berjama’ah
2. Berkah Malam Lailatul Qadr
Allah menyisipkan malam mulia yang nilainya melebihi ibadah 83 tahun:
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
“Malam Lailatul Qadr lebih baik daripada seribu bulan.” (QS. Al-Qadr: 3).
Baca Juga: Menikah Itu Ibadah, Bukan Ajang Pamer Mahar
Siapa yang menghidupkannya dengan shalat, doa, dan tilawah, pahala tak terhingga menantinya! Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam menganjurkan:
تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي الْوِتْرِ مِنْ الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ
“Carilah Lailatul Qadr di malam ganjil 10 hari terakhir Ramadhan” (HR. Bukhari).
3. Berkah Pahala Berlipat
Baca Juga: Bukan Soal Harga, Tapi Barakah, Mengapa Mahar Tak Perlu Mahal
Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam menegaskan:
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ، الْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ، قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ: إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ
“Setiap amal manusia dilipatgandakan: 1 kebaikan = 10 hingga 700 kali lipat. Namun, puasa adalah untuk-Ku, Aku sendiri yang memberi pahalanya.” (HR. Muslim).
Inilah rahasia mengapa puasa disebut “amalan khusus” yang pahalanya tak terbatas!
Baca Juga: Menikah di Bulan Syawal: Tradisi, Sejarah dan Maknanya dalam Islam
4. Berkah Sedekah
Ramadhan adalah bulan kedermawanan. Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam adalah orang paling dermawan di bulan ini (HR. Bukhari). Allah menjanjikan:
مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ حَبَّةٍ
“Perumpamaan infak di jalan Allah seperti sebutir benih yang menumbuhkan 7 tangkai, setiap tangkai berisi 100 biji.” (QS. Al-Baqarah: 261).
Baca Juga: Hancurnya Ukhuwah Akibat Meninggalkan Jama’ah
Perbanyak sedekah! Setiap rupiah bisa menjadi investasi akhirat!
5. Berkah Doa Mustajab
Allah menjamin doa orang berpuasa tidak ditolak. Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam bersabda:
ثَلَاثَةٌ لَا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ: الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ.
Baca Juga: Mengapa Islam Mewajibkan Umatnya untuk Berjamaah?
“Tiga orang yang doanya tidak ditolak: orang yang berpuasa hingga ia berbuka…” (HR. Tirmidzi).
Manfaatkan waktu mustajab seperti saat berbuka, sepertiga malam, dan sujud dalam shalat untuk memohon kebaikan dunia-akhirat!
6. Berkah Persatuan Umat
Ramadan menyatukan umat dalam kebersamaan: sahur, iftar, tarawih, dan tadarus. Allah berfirman:
Baca Juga: Kehidupan Tanpa Jama’ah, Sebuah Jalan Menuju Kehancuran
وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ
“Tolong-menolonglah dalam kebaikan dan ketakwaan.” (QS. Al-Maidah: 2).
Kebersamaan ini menguatkan ukhuwah dan memupuk rasa empati terhadap kaum dhuafa.
Jangan Sia-siakan Ramadhan!
Baca Juga: Umat yang Banyak tapi Lemah, Fenomena Akhir Zaman dalam Perspektif Islam
Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam mengingatkan:
رَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ أَدْرَكَ عِنْدَهُ أَبَوَاهُ الْكِبَرَ فَلَمْ يُدْخِلَاهُ الْجَنَّةَ
“Celaka seseorang yang kedua orangtuanya (masih hidup) berusia lanjut, tetapi tidak memasukkannya ke surga.” (HR. Tirmidzi).
Jika merawat orangtua saja bisa masuk surga, apalagi meraih berkah Ramadhan? Jangan sampai Ramadhan berlalu tanpa perubahan!
Baca Juga: Korupsi, Dosa dan Bahayanya dalam Islam
يَارَبِّ، بَلِّغْنَا رَمَضَانَ وَأَعِنَّا عَلَى صِيَامِهِ وَقِيَامِهِ عَلَى الْوَجْهِ الَّذِي يُرْضِيكَ
“Ya Allah, pertemukan kami dengan Ramadhan, dan bantu kami menjalani puasa serta shalat malamnya dengan cara yang Engkau ridhai.”
Mari rebut keberkahan Ramadhan sebelum terlambat! []
Mi’raj News Agency (MINA)