Ankara, 4 Ramadhan 1434/12 Juli 2013 (MINA) – Bulan suci Ramadhan tahun ini menjadi bulan yang menyedihkan bagi para pengungsi Suriah, pasalnya mereka terpaksa tinggal jauh dari rumah mereka sendiri. Merekapun hanya bisa berharap untuk perdamaian di negara mereka selama Ramadhan.
“Kami setiap hari berdoa untuk kedamian negara kami,” kata Berdi Hasan, seorang pengungsi Suriah di Turki, menurut laporan Onislam yang diterima Mi’raj News Agency (MINA), Kamis (11/7).
“Doa terbesar kami adalah berakhirnya perang serta tercapainya perdamaian di Suriah,” tambah Hasan.
Sementara itu Sekjen PBB Ban Ki-moon menyerukan untuk menghentikan serangan selama Ramadhan dan menawarkan perdamaian.
Baca Juga: Diplomat Rusia: Assad dan Keluarga Ada di Moskow
Ribuan warga Suriah terpaksa meninggalkan rumah mereka untuk menghindari pembunuhan yang berlangsung selama krisis Suriah.
Lebih dari 100.000 warga Suriah tewas dan ribuan lainnya terluka dalam konflik tersebut, serta telah memaksa lebih dari satu juta jiwa warga Suriah mengungsi ke negara tetangga.
Kini banyak pengungsi Suriah yang menyambut bulan Ramadhan dengan sedih.
“Kami berdoa agar berakhirnya rasa sakit dan tangisan di bulan suci Ramadhan ini,” kata pengungsi Suriah di Turki. (T/P013/R1)
Baca Juga: Penulis Inggris Penentang Holocaust Kini Kritik Genosida Israel di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)