Michigan, AS, MINA – Anggota Kongres dari Michigan, Rashida Tlaib melalui postingan di akun twitternya menyerukan kepada pemerintah Israel untuk memberikan jenazah wanita Palestina yang dibunuh oleh tentara Zionis Israel pada Kamis (16/6) lalu.
Dalam akun twitternya, Sabtu (28/8) seperti dikutip dari Jerusalem Pos, Tlaib menuliskan, ”Bertemu ibunda Mai Afana, Khuloud, yang berjuang untuk dapat menguburkan jenazah putrinya,” tulisnya sembari mengecam kebijakan Israel yang menahan mayat Mai Afana.
“Mai adalah seorang ibu, putri yang penuh kasih & mahasiswa PhD yang sukses. Dia dibunuh oleh pemerintah Israel Juni lalu. Israel tidak akan melepaskan tubuhnya kepada keluarganya.” ujar Tlaib. Dalam twitternya juga terlampir foto ibu Afana yang sedang memegang poster putrinya.
Menurut sumber lokal, tentara pendudukan mengklaim bahwa wanita Palestina asal Abu Dis, Yerusalem itu mencoba melakukan operasi run-over dan penusukan di dekat pos pemeriksaan militer Hizma, tetapi kemudian dia terluka parah akibat ditembaki oleh pasukan Israel sebelum kematiannya diumumkan.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Menurut sumber itu, Israel menahan jenazah penyerang sebagai sarana tawar-menawar untuk tawanan Israel yang masih hidup dan jenazah warga Israel yang ditahan oleh Hamas di Jalur Gaza.
Tlaib tidak menjelaskan latar belakang kematian Afana kecuali untuk kiasan yang menjelaskan keyakinannya bahwa tentara tidak mengajukan kasusnya terhadap Afana, dengan mengatakan bahwa mayat-mayat ditahan tanpa bukti.
“Saya berbagi cerita Mai karena saya baru mulai belajar tahun lalu tentang praktik tidak manusiawi oleh pemerintah Israel ini, tanpa bukti, mereka membuat klaim, dan semuanya terus merendahkan orang Palestina bahkan setelah mereka meninggal. Kita harus melawan bentuk kekerasan kolektif ini,” tulis Tlaib.
Selain itu, Tlaib juga tidak membahas alasan mendasar kebijakan Hamas yang menolak untuk pengembalian tubuh dan tawanan Israel. Dia menautkannya pada laporan Human Rights Watch yang mengecam Israel atas penahanan mayat orang Palestina lainnya.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
“Rakyat Palestina berhak mendapatkan martabat yang sama seperti manusia lainnya, menolak hak untuk melihat orang yang mereka cintai untuk sedikit perpisahan adalah bentuk lain dari kekerasan menyakitkan dari gudang senjata Israel yang disponsori AS. Mayat Mai adalah satu dari ratusan yang ditahan,” tulisnya.
Tlaib adalah salah satu dari segelintir Demokrat progresif yang mendukung gerakan boikot Israel selama konflik Israel-Hamas pada bulan Mei yang menyerukan pemotongan dana untuk Israel.
(T/Aly/R12/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon