Jakarta, MINA – Radio dan TV Radio Silaturahim (Rasil) menerima penghargaan 212 Award sebagai “212 Devoted Media of The Year” dari panitia Reuni Akbar 212 karena keterlibatannya dalam meliput Reuni Akbar 212 pada 2 Desember 2018 lalu di Kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta.
Media seperti TV One, Republika, Kumparan, Al-Jazeera juga menerima penghargaan yang sama sebagai “212 Fair and Free Media of The Year”, Front TV sebagai “212 Progressive Media of The Year”, Saling Sapa TV sebagai “Educational Media of The Year”, Voa Islam sebagai “212 Content Creator of The Year”, dan Hidayatullah sebagai “212 Islamic Media of The Year.”
Dari laporan tertulis yang diterima MINA, Jumat (4/1), Aksi 212 adalah gelaran aksi religius berlokasi di Kawasan Monas, Jakarta, yang dihadiri oleh jutaan umat muslim dari seluruh Nusantara.
“Awalnya Aksi 212 digelar tahun 2016 lalu, saat kasus penistaan agama yang dilakukan mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, muncul. Maka setiap tanggal 2 Desember, aksi selalu digelar kembali sebagai peringatan ada sebuah aksi di tanah air yang dihadiri jutaan umat Islam berlangsung dengan tertib, damai, dan santun, bertajuk Reuni Akbar 212,” tulis laporan itu.
Perhelatan Reuni Akbar 212 telah usai diselenggarakan pada tanggal 2 Desember 2018 lalu. Gelaran aksi tersebut dihadiri oleh jutaan umat muslim dan non muslim tanah air. Terbukti hotel di Jakarta full pada hari itu, termasuk transportasi juga penuh. Dan seperti biasanya gelaran aksi 212 berjalan kolosal, tertib, damai, dan santun.
Menurut laporan itu, fenomena Reuni Akbar 212, aksi Religious kolosal yang melibatkan jutaan umat yang berlangsung tertib, damai, dan santun, tidak mendapatkan porsi berita dan liputan dari media-media mainstream tanah air secara maksimal baik media televisi, online, maupun Koran, hanya beberapa media saja secara konsisten selalu meliput dan memberitakannya.
Di akhir laporan itu disebutkan bahwa padahal 212 adalah jiwa patriotik bersama milik seluruh masyarakat Indonesia dan dapat dijadikan sebagai salah satu asset bangsa di sektor pariwisata yang dapat dikelola untuk pertumbuhan ekonomi.
“Maka seluruh masyarakat berhak mendapatkan informasi yang seluas-luasnya dan selengkap-lengkapnya. Keakuratan informasi yang sesuai dengan fakta adalah sebuah keharusan demi mencerdaskan bangsa,” tulis laporan itu. (L/R06/RS3)
Baca Juga: Imaam Yakhsyallah Mansur: Ilmu Senjata Terkuat Bebaskan Al-Aqsa
Mi’raj News Agency (MINA)