Yerusalem, MINA – Pendudukan Israel melakukan pengabaian disengaja atas kesehatan warga kota Yerusalem di tengah penanganan wabah virus Corona.
Sejak penyebaran virus Corona di wilayah Palestina, orang yang terinfeksi dari Yerusalem dan sekitarnya telah mencapai 40% dari total terinfeksi di Palestina, menurut pengumuman dari Kementerian Kesehatan, Rabu (15/4). Quds Press melaporkan.
Penduduk kota Yerusalem menuduh pendudukan melalaikan dengan menyembunyikan kenyataan infeksi virus di antara warga Yahudi, dengan maksud ingin menyebarkan penyakit di kalangan warga.
Mereka menganggap, ini adalah salah satu cara untuk menekan penduduk dan untuk memaksa warga meninggalkan kota ke tempat-tempat lain, terutama lingkungan di dekat kota suci dan ada kontak langsung dengan orang-orang Yahudi.
Baca Juga: IDF Akui Kekurangan Pasukan untuk Kendalikan Gaza
Penduduk di lingkungan Wadi Qaddum di kota Silwan, di sebelah timur Yerusalem, mengungkapkan bahwa desa mereka menderita kelalaian parah di beberapa tingkatan, termasuk aspek kesehatan dan pencegahan.
Mereka menyebutkan fakta, kantong-kantong sampah penuh ditumpuk di jalan-jalan tanpa pengambilan, di samping tidak adanya segala bentuk sterilisasi jalur di sana.
Dalam pencegahan penyebaran virus, warga juga menuduh pendudukan menyembunyikan semua nomor dan informasi dan mereka tidak mengambil prosedur pencegahan dan pemeriksaan kepada warga.
Pada bagian lain, juru bicara Badan Bantuan dan Pekerjaan Palestina UNRWA, Sami Mushasha, mengatakan pasukan pendudukan Israel menghalangi pekerjaan staf mereka di kamp-kamp Yerusalem untuk mencegah wabah virus Corona.
Baca Juga: Hamas Tegaskan, Tak Ada Lagi Pertukaran Tawanan Israel Kecuali Perang di Gaza Berakhir
Dia menyebutkan sulitnya memasuki dan keluar dari kamp-kamp, terutama kamp Shuafat oleh kotamadya pendudukan di Yerusalem. Di samping itu, masih terjadi serangan lanjutan dan penangkapan oleh pendudukan terhadap warga. (T/RS2/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas: Rakyat Palestina Tak Akan Kibarkan Bendera Putih