London, 26 Ramadhan 1436/13 Juli 2015 (MINA) – Ratusan aktivis dari berbagai kalangan seperti akademisi, pengacara, dan tokoh masyarakat Inggris menolak Rancangan Undang-Undang Kontra-Terorisme dan Keamanan (CTS) tentang Islamophobia.
“RUU tersebut akan berdampak buruk,” demikian sebuah pernyataan yang ditandatangani oleh ratusan penentang RUU itu, Onislam yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Senin.
Rancangan tersebut dikhawatirkan akan membuat Inggris tidak nyaman dan tidak membantu mengatasi terorisme di Inggris.
“Ini akan menciptakan sebuah lingkungan di mana perubahan politik tidak bisa lagi dibahas secara terbuka,” kata pernyataaan itu.
Baca Juga: Diplomat Rusia: Assad dan Keluarga Ada di Moskow
Di antara akademisi terkemuka yang ikut dalam penandataganan itu adalah penulis terkenal, Karen Armstrong dan guru besar kebijakan sosial di Universitas Loughborough, Baroness Ruth Lister.
Jumlah penduduk Muslim dunia diperkirakan sebanyak 1,6 miliar orang dan beberapa oknum tertentu difitnah dan disangkutpautkan dengan jaringan Al Qaeda. Kemudian muncul kelompok militan baru, yang disebut Negara Islam (ISIL).
Muslim Inggris telah mengatakan mereka akan bekerja sama dengan otoritas setempat untuk mengatasi akar radikalisme dan ekstremisme, guna mencegah adanya warga jatuh ke dalam perangkap kelompok-kelompok seperti ISIL atau Al Qaeda.
Namun, politisi Inggris memanfaatkan gelombang ini untuk menciptakan ketakutan pada Islam yang menyebabkan kegelisahan pada komunitas Muslim. (T/P004/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Penulis Inggris Penentang Holocaust Kini Kritik Genosida Israel di Gaza