Taipei, MINA – Ratusan aktivis pro-Palestina pada Ahad (3/8) memukul-mukul panci dan menempelkan uang kertas tiruan yang diolesi pewarna merah pada bendera Israel dan Taiwan, di luar Kementerian Luar Negeri Taiwan.
Protes terbaru ini dipicu setelah Israel Ganz, Ketua Organisasi Payung kKomunitas Permukiman (Dewan Yesha), membagikan di media sosial bahwa perwakilan Taipei di Tel Aviv, Abby Lee, bulan lalu menjanjikan dukungan kepada Pusat Medis Nanasi, bagian dari Dewan Regional Binyamin di utara Yerusalem. Anadolu melaporkan.
“Taiwan senang mengatakan ‘Taiwan Bisa Membantu’. Tapi saat ini, kami membantu negara yang melakukan genosida!” kata aktivis Aurora Chang di depan para demonstran.
Para pemimpin protes menuntut pemerintah Taiwan menghentikan semua bantuan keuangan kepada Israel, yang telah menewaskan lebih dari 60.000 warga Palestina di Jalur Gaza sejak Oktober 2023, dan mengakui keterlibatannya dalam kelaparan yang sedang berlangsung di Gaza.
Baca Juga: Puluhan Ribu Warga Australia Lakukan Aksi Protes Perang Israel di Gaza
Sebuah pernyataan mengatakan bahwa pendanaan apa pun untuk klinik tersebut “sama saja dengan melegitimasi dan mempertahankan sistem apartheid Israel, sebuah pelanggaran hukum internasional.”
Namun, Kementerian Luar Negeri Taiwan membantah janji apa pun. Kementerian Luar Negeri Taiwan menyatakan kunjungan Lee pada bulan Juli hanya untuk “menjajaki kerja sama medis” dan mencatat sumbangan sebesar $500.000 yang diberikan Taiwan tahun lalu kepada pengungsi Palestina melalui LSM Mercy Corps.
Taiwan, yang tidak mengakui Palestina, telah mempererat hubungan dengan Israel sejak genosida Gaza meletus hampir dua tahun lalu.
Taiwan telah meluncurkan kelompok persahabatan parlemen, menyumbangkan $500.000 untuk patroli medis Israel, membuka program kerja-libur timbal balik, serta mendorong kerja sama teknologi dan perdagangan.
Baca Juga: Tolak Kebijakan Pro-Israel, Prof Rashid Khalidi Mundur dari Universitas Columbia
Aliansi Taiwan untuk Palestina Merdeka, bersama dengan kelompok hak asasi manusia lainnya seperti Aliansi Taiwan untuk Hak Asasi Manusia dan Asosiasi Pekerja Internasional Taiwan, mengatakan beberapa perusahaan Taiwan memasok komponen yang digunakan dalam sistem persenjataan Amerika dan Israel, sebuah tuduhan yang belum dijawab secara terbuka oleh para pejabat. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Junta Militer Myanmar Bentuk Pemerintahan Baru Jelang Pemilu