Brussels, MINA – Ratusan anggota parlemen dari berbagai negara Uni Eropa pada Rabu (24/9), mendesak Komisi Eropa, Dewan Eropa, dan Badan Keselamatan Maritim Eropa (EMSA) untuk segera memberikan perlindungan maritim terhadap misi kemanusiaan Global Sumud Flotilla (GSF).
Seruan tersebut datang setelah terjadi serangan bersenjata terhadap 10 kapal sipil di lepas pantai Kreta, Yunani, pada malam sebelumnya.
Dalam surat terbuka yang ditujukan kepada Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, Presiden Dewan Eropa António Costa, dan Direktur Eksekutif EMSA Maja Markovčić Kostelac, para legislator Eropa menegaskan bahwa serangan tersebut mencakup pelecehan udara oleh drone tak berawak, peledakan bahan peledak dan pembakar, penyebaran zat kimia ke kapal sipil, serta penghancuran perangkat komunikasi darurat. Tindakan itu dinilai dirancang untuk merusak integritas kapal dan membahayakan ratusan relawan di atasnya.
“Serangan-serangan ini bukan hanya mengancam integritas armada kemanusiaan, tetapi juga menempatkan seluruh relawan dalam risiko besar dan segera, ketika mereka tengah menjalankan misi kemanusiaan yang sah,” demikian isi pernyataan tersebut.
Baca Juga: Armada Global Sumud Flotilla Lanjutkan Pelayaran Menuju Gaza Meski Diserang Drone
Para anggota parlemen juga mengingatkan bahwa lebih dari 1,1 juta warga Palestina di Gaza kini menghadapi kelaparan akut menurut laporan IPC.
Mereka menegaskan, Uni Eropa tidak bisa berdiam diri ketika pelanggaran serius terhadap hukum kemanusiaan internasional, keselamatan maritim, dan hak asasi manusia terjadi di perairan Eropa.
Dalam seruan itu, mereka menuntut agar Komisi Eropa segera mengambil langkah diplomatik dan operasional untuk menjamin perlindungan armada kemanusiaan. Selain itu, EMSA memperkuat langkah keamanan maritim dan mengerahkan sumber daya yang tersedia.
Negara anggota Uni Eropa juga harus menyediakan kapal penjaga pantai guna memastikan perjalanan armada berjalan aman.
Baca Juga: Inggris Perbarui Peta Palestina Setelah Pengakuan Resminya
Hingga kini, 16 negara berdaulat, termasuk sejumlah anggota Uni Eropa, telah mengakui status kemanusiaan flotilla tersebut dan menyerukan perlindungan diplomatik berdasarkan hukum maritim internasional.
“Absennya akuntabilitas atas serangan ini tidak boleh dijadikan alasan untuk berdiam diri. Kita harus memberikan perlindungan yang dituntut oleh nilai-nilai Eropa dan mampu diwujudkan oleh kapasitas Eropa,” tegas para penandatangan.
Surat tersebut turut ditandatangani anggota parlemen dari Irlandia, Italia, Prancis, Jerman, Spanyol, Polandia, Belanda, Belgia, Luksemburg, Hungaria, Austria, Portugal, Finlandia, Rumania, hingga Afrika Selatan, menandakan skala dukungan internasional yang luas untuk memastikan jalur aman armada kemanusiaan menuju Gaza.[]
Baca Juga: Di PBB, Presiden Kolombia Serukan Penyelidikan Kriminal terhadap Trump
Mi’raj News Agency (MINA)