Al-Quds, MINA – Lebih dari seratus dokter baru Palestina yang baru menyelesaikan pendidikan, melakukan sumpah profesi di kompleks Masjidil Aqsa, Sabtu (13/4) waktu setempat, laporan Al-Jazeera.
Mereka mengucapkan sumpah profesi sebelum berpraktek dokter, bersumpah kepada Allah untuk menunaikan kewajiban dengan pasien dan masyarakat.
“Saya bersumpah dalam profesi saya untuk melestarikan kehidupan manusia dalam segala keadaan,” kata Juman Abu Arafeh, salah satu dokter.
Baca Juga: Israel kembali Serang RS Kamal Adwan, Sejumlah Fasilitas Hancur
Ia menyelesaikan kuliahnya di Fakultas Kedokteran Universitas Al-Quds di kota Abu Dis, sebelah timur Yerusalem.
Dokter angkatan pertama pada tahun 2000 melakukan praktek di dalam kompleks Masjidil Aqsa.
Para dokter datang dari utara, tengah, dan selatan wilayah Palestina. Mereka memasuki Al-Aqsa pada dini hari, menyembunyikan jas dan seragam medis mereka, agar tidak menarik perhatian polisi pendudukan Israel di gerbang masjid.
Wissim Hamad (24), dokter dari kamp pengungsi Al-Arroub di utara Hebron, mengatakan, mereka melakukan cara demikian karena gangguan yang dialami rekan kerja mereka oleh pendudukan Israel dalam beberapa tahun terakhir.
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
Mereka masuk diam-diam sejak dini hari dengan jarak waktu bergantian.
Hamad menceritakan, sebagian besar rekan-rekannya di Tepi Barat dicegah oleh pendudukan memasuki Yerusalem tanpa izin.
Dalam tiga tahun terakhir para dokter mengadakan praktik medis di Rumah Sakit Al-Maqassed dan Rumah Sakit Al-Quds.
Sementara itu Bisan dan Rassneh (24) dari Hebron mengatakan, beberapa mahasiswa terlambat dalam pembayaran mereka dan dengan demikian terlambat lulus.
Baca Juga: Al-Qassam Sita Tiga Drone Israel
“Ketika saya melihat Masjidil Aqsa untuk pertama kalinya, saya merasa seperti berada dalam mimpi. Saya meminta teman saya untuk mencubit saya untuk bangun,” ujar Bisan.
Sebulan lalu Iman Mahmoud (24), dari Ramallah, sedih karena tidak dapat melakukan operasi medis di dalam Al-Aqsha untuk mengobati saudaranya. Pasukan Israel mencegahnya masuk. (T/RS2/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Parlemen Inggris Desak Pemerintah Segera Beri Visa Medis untuk Anak-Anak Gaza