Bandar Lampung, MINA – Ratusan elemen masyarakat bersama santri bergotong royong membersihkan puing-puing sisa musibah kebakaran di kompleks Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Fatah, Muhajirun, Negararatu, Natar, Lampung Selatan, Selasa (6/2) pagi.
Masyarakat yang terdiri dari beberapa elemen warga, yaitu santri, para ustaz, dan beberapa elemen lain seperti Tim SAR dari Ukhuwah Al-Fatah Rescue (UAR), aparat desa, koramil, dan wali santri.
Pembina Ponpes Al-Fatah, yang juga Waliyul Imam Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Lampung, Abdullah Mutholib, disela kesibukan gotong royong menyampaikan bahwa hal ini merupakan salah satu tindak lanjut dalam menanggapai musibah kebakaran yang terjadi Senin kemarin.
“Ya, ini merupakan tindak lanjut dari musibah kemarin, insya Allah kalo sudah selesai dibereskan puing sisanya, nanti akan didatangkan tim penguji konstruksi dari UNILA, kira-kira masih layak apa enggak nih bangunan untuk diteruskan. Kalo tidak akan kita rubuhkan,” ujarnya kepada MINA.
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa
Ia juga mengatakan, secepatnya akan dilakukan perbaikan atas beberapa bangunan yang rusak.
Terkait masalah dana, Abdullah tetap menyampaikan keoptimisannya. Ia berharap kejadian ini dapat membangkitkan ruh para alumni, warga, dan unsur lainnya untuk turut berpartisipasi atas musibah tersebut.
“Insya Allah, terkait dana dengan konsep berjamaah semua ini semua bisa terselesaikan. Hal ini juga merupakan momen yang baik untuk membangkitkan ruh seluruh unsur masyarakat, alumni, dan yang lainnya,” katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, terjadi kebakaran di Kompleks Pondok Pesantren Al-Fatah Muhajirun, Negararatu, Natar, Lampung Selatan, Senin sore (5/2).
Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka
Sebanyak dua ruang kuliah Shuffah Al-Quran Abdullah bin Masud (SQABM), satu lab computer, ruang Majelis Permusyawaratan Santri (MPS), Sebagian kantor Madrasah Aliyah dan sebagian kelas Lembaga Bahasa Al-Fatah (LBA).
Menurut saksi mata, Mujahid Al-Haq, diduga kebakaran itu disebabkan oleh korsleting listrik di gudang tepat di belakang ruang kuliah SQABM.(L/fnh/B01/R01).
Mi’raj News Agency (MINA)