Tel Aviv, MINA – Ratusan lembaga, kotamadya, sekolah, dan organisasi di Israel pada Selasa (4/12) bergabung dalam aksi mogok nasional, memprotes pihak berwenang karena kegagalannya mengekang meningkatnya kekerasan terhadap perempuan.
Dalam beberapa hari terakhir, parlemen Israel Knesset, Serikat Buruh Nasional Histadrut, Serikat Mahasiswa Nasional, Dana Nasional Yahudi dan Lembaga Asuransi Nasional, bergabung dengan ratusan orang lainnya mendukung pemogokan yang diserukan pekan lalu, menyusul pembunuhan terhadap dua gadis remaja.
Hari Senin, Persatuan Zionis oposisi mengajukan mosi tidak percaya yang mengutuk kegagalan pemerintah untuk mengekang kekerasan, demikian Times of Israel melaporkan yang dikutip MINA.
Anggota koalisi memboikot diskusi dan melakukan pemungutan suara. Gerakan mosi tidak percaya membutuhkan setidaknya 61 pendukung untuk bisa lolos.
Baca Juga: Update Genosida di Gaza per 14 Mei 2025: 52.928 Orang Syahid
Selama diskusi, sejumlah aktivis di tribun yang menghadap sidang pleno mengeluarkan atribut yang bertuliskan protes keras atas kelambanan pemerintah.
Sekitar 23.000 wanita di Israel telah mengindikasikan bahwa mereka berniat berdemo pada Selasa.
Protes dan pawai direncanakan akan diadakan di seluruh Israel untuk menandai pemogokan.
Pukul 10 pagi, 24 menit keheningan diciptakan untuk mengenang 24 wanita yang tewas dalam insiden terkait kekerasan domestik pada tahun lalu.
Baca Juga: Agresi Israel di Tulkarm Memasuki Hari ke-108
Sepanjang hari, pameran musik dan seni akan ditampilkan di sepanjang Rothschild Boulevard di Tel Aviv.
Mereka akan berbaris dalam solidaritas dengan komunitas pencari suaka meninggalkan Levinsky Park menuju Rabin Square pada sore hari.
Acara protes hari itu akan mencapai puncaknya dalam demonstrasi utama di Rabin Square di Tel Aviv yang diperkirakan akan menarik ribuan massa. (T/RI-1/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menlu Prancis: Tak Ada yang Bisa Dikte Paris soal Pengakuan Negara Palestina