Riyadh, 14 Ramadhan 1436/1 Juli 2015 (MINA) – Ratusan mahasiswa asal Indonesia di Arab Saudi mendapat tiket gratis untuk liburan musim panas 2015 dari pemerintah.
Liburan musim panas yang bertepatan dengan Ramadhan dan Idul Fitri nantinya dimanfaatkan sebagian besar untuk pulang ke kampung halaman masing-masing.
“Sebagaian besar pelajar Indonesia tahun ini pulang, mereka menuju ke kampung halaman masing-masing,” kata ketua umum Persatuan Pelajar Mahasiswa Indonesia (PPMI) di Arab Saudi Imam Khairul Annas, kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Annas mengatakan program yang di danai oleh pemerintah tersebut telah ada sejak puluhan tahun lalu dan untuk tanggal kepergian dan kepulangannya diserahkan sepenuhnya oleh mahasiswa yang bersangkutan.
Baca Juga: Pemuda dan Jihad Digital: Membela Baitul Maqdis di Dunia Maya
“Tiket diserahkan kepada seluruh mahasiswa yang berkeinginan pulang, namun tiket tidak bisa diuangkan,” katanya.
Suasana Ramadhan di Arab Saudi
Anfa’ul Ulum, Mahasiswa Fakultas al-Qur’an dan Studi Islam, di Universitas Islam Madinah mengatakan masjid-masjid di Arab Saudi selalu menyediakan buka bersama secara gratis untuk mereka yang berpuasa termasuk mahasiswa Indonesia,” katanya.
Dia mengatakan Mahasiswa yang tinggal di Madinah menghabiskan waktu berbuka hingga tarawih di Masjid Nabawi, sementara mereka yang di Mekkah berbuka puasa dan melaksanakan tarawih di Masjid Haram.
Baca Juga: Jejak Kesadisan Zionis Israel Ada pada Jenazah-Jenazah Palestina yang Dipulangkan
Berbeda dengan Indonesia, Anfa’ul mengatakan aktivitas paling ramai di negara yang wilayahnya sebagian besar adalah gurun pasir tersebut adalah di malam hari, sementara pada siang hari sepi bahkan sedikit sekali aktivitas.
Dia menambahkan, untuk mereka yang tinggal di luar Mekkah, biasanya menyempatkan waktunya untuk menunaikan ibadah umrah di bulan suci Ramadhan.
Menurut data yang diperoleh dari PPMI Arab Saudi setidaknya ada 836 mahasiswa yang tersebar di negara itu. Seperti di King Saud University (KSU) Riyadh 67 orang, King Abdulaziz University (KAU) Jeddah 8 orang, Qassim University 24 orang, Universitas Islam Madinah 651 orang.
Sementara itu di Universitas Taibah-Madinah 3 orang, Universitas Umm al-Qura-Mekkah 20 orang, KAUST (King Abdullah University of Science and Technology-Thuwal 11 orang, Universitas Jazandi Jazan 6 orang, Universitas Islam Imam Muhammad bin Saud di Riyadh 11 orang dan King Fahd University of Petroleum and Mineral (KFUPM) di Dhahran 35 orang.(L/P004/R03)
Baca Juga: Membaca Teori Lingkaran Keberkahan Baitul Maqdis
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Dua Tahun Serangan Israel di Gaza: Genosida Layanan Kesehatan

















Mina Indonesia
Mina Arabic