Kiev, MINA – Sebagian besar mahasiswa Palestina di Ukraina telah meninggalkan negara itu, menurut Presiden Komunitas Palestina di Kiev, Hatem Odeh.
Odeh mengatakan kepada The New Arab pada Senin (28/2), “komunitas bekerja sama dengan konsulat Palestina di Ukraina dan negara-negara tetangga untuk membantu semua orang Palestina … melintasi perbatasan internasional.”
Odeh memperkirakan jumlah penduduk Palestina di Ukraina berkisar antara 3.000 hingga 3.500, sebelum invasi Rusia, beberapa ratus di antaranya adalah mahasiswa.
“Tantangan terbesar adalah membawa warga Palestina dari seluruh negeri ke perbatasan barat dengan Polandia, Rumania atau Slovakia,” katanya.
Baca Juga: Pasukan Zionis Serang Bangunan Bersejarah Dekat Masjid Al-Aqsa
“Namun, begitu mereka melintasi perbatasan, konsulat Palestina dan komunitas di negara tetangga siap menerima mereka dan membantu mereka melalui prosedur …,” tambah Odeh.
Kementerian Luar Negeri Otoritas Palestina (PA) mengumumkan pada Ahad (27/2), pihak berwenang Yordania telah setuju membebaskan warga Palestina dari prosedur yang diperlukan untuk memasuki Yordania, satu-satunya pintu perbatasan yang tersedia untuk kembali ke Tepi Barat.
Di samping itu, menurut Odeh, pihak berwenang Mesir memberi tahu komunitas Palestina tentang fasilitasi pintu masuk serupa bagi mereka yang ingin kembali ke Gaza melalui Mesir. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Buldoser Zionis Hancurkan Rumah-Rumah di Tulkarm
Mi’raj News Agency (MINA)