Tel Aviv, MINA – Ratusan mantan pejabat tinggi keamanan dan diplomat Israel memperingatkan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada Rabu (6/8) agar tidak melanjutkan rencana pendudukan Jalur Gaza secara penuh.
Dalam pernyataan yang diposting di platform X, gerakan Commanders for Israel’s Security (CIS), yang terdiri dari lebih dari 550 mantan pejabat senior dari militer, Mossad, Shin Bet, kepolisian, Dewan Keamanan Nasional dan Kementerian Luar Negeri mendesak Netanyahu untuk tidak mengambil keputusan terburu-buru terkait pendudukan Gaza.
CIS menegaskan, langkah tersebut bertentangan dengan nasihat profesional Kepala Staf Militer Israel Eyal Zamir serta bertentangan dengan mayoritas pandangan masyarakat Israel. Mereka memperingatkan bahwa pendudukan penuh akan membahayakan tentara Israel dan para sandera yang masih ditahan di Gaza.
Kelompok tersebut mendorong solusi alternatif, seperti pembebasan para sandera, mengakhiri perang, menggantikan pemerintahan Hamas, bergabung dalam aliansi regional dan mempersiapkan kemungkinan perang kedua dengan Iran.
Baca Juga: 26.000 Tentara Israel Terkena Gangguan Mental Sejak Agresi Gaza
Peringatan ini muncul saat Netanyahu tetap bersikeras melanjutkan rencana pendudukan ulang Gaza, yang dijadwalkan dibahas dalam rapat Dewan Keamanan Israel. Kepala militer Israel sebelumnya menyebut bahwa pendudukan penuh Gaza adalah sebuah “jebakan strategis”.
Sementara itu, pihak oposisi dan keluarga para sandera menuduh Netanyahu sengaja menunda kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan demi mempertahankan koalisi politiknya.
Agresi militer penjajah Israel di Gaza sejak Oktober 2023 telah menewaskan lebih dari 61.100 orang dan menghancurkan wilayah tersebut hingga berada di ambang kelaparan. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: PBB: Israel Larang Lebih dari 100 Dokter Masuk ke Gaza