Jakarta, MINA – Ratusan massa dari beberapa unsur umat Islam di wilayah Jakarta dan sekitarnya mengadakan aksi unjuk rasa damai di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, Jumat (31/5).
Aksi tersebut dilakukan untuk mengenang keberanian Kholil Albaz Abu Mahmud, seorang relawan AWG Biro Gaza, yang syahid ditembak oleh sniper Zionis-Israel saat membagikan makanan kepada warga yang membutuhkan.
“Keberanian Kholil Albaz Mahmud harus menjadi inspirasi bagi kita semua,” ujar salah satu orator aksi dari atas mobil komando. “Ia telah berkorban demi kemanusiaan, dan kita harus terus melanjutkan perjuangannya”, tambahnya lagi.
Selain mengenang kesyahidan Kholil Albaz Abu Mahmud di Rafah, massa juga mengecam sikap Amerika Serikat yang seolah diam membisu terhadap kebiadaban Zionis-Israel di Rafah, Palestina. Serangan yang dilakukan oleh Zionis-Israel terhadap tenda-tenda pengungsian telah mengakibatkan banyak korban jiwa dari rakyat sipil Palestina, mayoritas wanita dan anak-anak.
Baca Juga: Terakreditas A, MER-C Training Center Komitmen Gelar Pelatihan Berkualitas
Hal ini menambah deretan panjang pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang dilakukan oleh Zionis-Israel di tanah Palestina.
Peserta menyerukan kepada negara-negara Arab dan dunia internasional untuk segera menghentikan kebiadaban Zionis-Israel terhadap masyarakat sipil Palestina dan mengambil tindakan nyata serta serius untuk menghentikan kekerasan ini. Nur Ikhwan menekankan pentingnya solidaritas global dan aksi nyata dari komunitas internasional untuk menghentikan penderitaan yang terus dialami oleh warga Palestina.
“Dunia harus membuka matanya dan melihat penderitaan yang dialami oleh saudara-saudara kita di Palestina,” kata Nur Ikhwan Abadi. “Kita tidak bisa hanya diam dan membiarkan ketidakadilan ini terus berlangsung.”
Dalam aksi damai tersebut, para pengunjuk rasa mengibarkan bendera Indonesia dan Palestina serta membawa berbagai poster dengan pesan-pesan seperti “Ceasefire now,” “Boikot Zionis,” “End the siege on Gaza now,” “Free world free Palestine,” “Let us back to our own country,” “Stop the genocide in Gaza,” “Stop funding genocide,” “Bersatu untuk kemanusiaan,” “Menentang penjajahan,” “Selamatkan Masjid Al-Aqsa,” “Buka blokade Gaza sekarang,” dan “No excuse for genocide.” Poster-poster tersebut mencerminkan berbagai seruan dan harapan masyarakat yang merasa prihatin atas situasi di Gaza. []
Baca Juga: Tiba di Inggris, Presiden Prabowo Hadiri Undangan Raja Charles III
Mi’raj News Agency (MINA)