Tripoli, 16 Rajab 1436/5 Mei 2015 (MINA) – Ratusan migran Afrika yang melakukan perjalanan laut menuju Eropa, dikembalikan ke pusat penahanan di Libya, setelah diselamatkan dari lautan pada Senin malam oleh Penjaga Pantai Libya.
Wartawan Al Jazeera Hoda Abdel Hamid melaporkan dari Libya, penjaga pantai telah menyelamatkan lima perahu karet yang sudah berlayar selama 12 jam, masing-masing perahu membawa sekitar 100 migran dari pantai barat Libya.
Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) menyebutkan, migran berasal dari Nigeria, Ghana, Mali, Senegal dan Kongo. Mereka semakin bingung karena akan dikembalikan ke pusat penahanan migran di Libya.
“Untuk mencapai titik ini, mereka telah melakukan perjalanan selama berminggu-minggu, kadang-kadang berbulan. Mereka harus bekerja mendapatkan uang yang cukup untuk melakukan perjalanan dan dijemput pada hari di mana kondisi cuaca bagus. Ini adalah kekecewaan yang besar,” kata wartawan wanita itu.
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20
“Dari ceritanya, mereka adalah orang-orang yang mati-matian berusaha melarikan diri dari gejolak di negerinya,” kata Hamid.
Amina, seorang wanita muda dari Ghana yang sedang hamil tiga bulan, mengatakan, dia berharap melahirkan di Italia.
“Saya sangat stres. Saya frustrasi, karena saya tidak tahu di mana untuk memulai, saya bahkan tidak tahu apa yang harus dilakukan karena sekarang saya tidak punya apa-apa lagi. Saya tidak punya apa-apa,” kata Amina.
Alima, wanita muda lainnya dari Nigeria yang ayahnya dibunuh oleh anggota Boko Haram, mengatakan, ia telah berjanji mengirim uang kepada ibunya saat ia berangkat.
Baca Juga: Rwanda Kirim 19 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza
“Saya tidak ingin tinggal di Libya. Saya tidak ingin Libya mendeportasi saya. Tolong bawa saya ke Eropa,” katanya.
Ketika Hamid mengatakan begitu banyak orang yang sekarat di laut, wanita lain berteriak, “Kami tidak peduli! Kami tidak peduli!”
Hamid melaporkan, beberapa pendatang tiba di Libya untuk mencari pekerjaan, tapi Patrick migran asal Kongo mengatakan, upayanya sia-sia, membuatnya memutuskan untuk pergi lebih jauh ke utara.
“Dan sekarang di sini kami akan menghadapi kematian,” kata Patrick. (T/P001/R11)
Baca Juga: Korban Tewas Ledakan Truk Tangki di Nigeria Tambah Jadi 181 Jiwa
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)