Ratusan Pasukan Israel Serbu Al-Aqsha, Lukai 18 Warga Palestina

Al-Quds, 12 Dzulqa’dah 1437/ 15 Agustus 2016 (MINA) – Ratusan pasukan menyerbu untuk memperingati perayaan festival Yahudi ‘Tisha B’av’, melukai 18 warga yang tengah berada di sana, Ahad (14/8).

Menurut Dokter Al-Sarkheh yang bekerja di klinik medis kompleks situs tersuci ketiga bagi umat Islam dunia tersebut, pasukan Israel menginterogasinya untuk mengidentifikasi tiga warga Palestina yang terluka, untuk selanjutnya dibawa ke rumah sakit gina mendapatkan perawatan setelah dipukuli tentara Israel.

Dua diidentifikasi bernama Nasser Qawas, Kepala Masyarakat Tahanan Palestina di Al-Quds, dan putranya Jihad. sementara ketiga korban tidak teridentifikasi.

Bulan Sabit Merah Palestina juga melaporkan bahwa 15 warga Palestina lainnya mengalami luka-luka selama bentrokan berlangsung telah menerima perawatan medis.

Menurut Direktur Masjid Al-Aqsha, Syaikh Omar Al-Kiswani mengatakan, sebelumnya, polisi Israel mulai memperketat keamanan di sekitar komplek saat jamaah sholat di Masjid pada Sabtu siang (13/4), sementara pasukan Israel mulai berkumpul di lokasi dengan pengawalan bersenjata sejak pada Ahad (15/8) pukul 7 pagi waktu setempat.

“Penjaga Masjid juga mengawal pergerakan pemukim Israel untuk memantau tindakan dan perilaku mereka,” tambahnya.

Ia menjelaskan bahwa ia melihat pemukim ekstrimis Yahudi Israel melakukan ritual provokatif di dalam komplek Masjid Al-Aqsha, melanggar perjanjian lama tentang ibadah bagi non-Muslim di lokasi Masjid.

“Israel melanggar semua peraturan internasional dengan prosedur di kompleks Al-Aqsha,” ujarnya.

Sementara itu, polisi Israel yang ditempatkan di luar gerbang kompleks tersebut memberlakukan pembatasan masuknya jamaah Muslim.

Beberapa penduduk setempat mengatakan, jamaah Muslim Palestina ditolak masuk dan diminta untuk meninggalkan dokumen identitasnya kepada tentara Israel sebelum mereka diizinkan untuk masuk.

“Kami menolak klaim Israel bahwa serangan ini hanya kunjungan dan pariwisata. pemukim Israel terus menyerang kompleks Masjid Al-Aqsha untuk memprovokasi jamaah Muslim dengan doa dan ritual di tempat suci bagi umat Islam saja,” kata Al-Kiswani.

Masjid Al-Aqsha bagi umat Islam merupakan tempat suci ketiga di dunia, setelah Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah.

Pada September 2000 lalu, kunjungan ke kompleks Al-Aqsha oleh pejabat Israel Ariel Sharon memicu apa yang kemudian dikenal sebagai Intifadhah Kedua. Sebuah perlawanan rakyat terhadap penjajahan Israel yang menyebabkan ribuan warga Palestina gugur dalam bentrokan dengan pasukan Israel bersenjata lengkap.

Israel menduduki kawasan Al-Quds pada Perang Timur Tengah tahun 1967. Kota ini kemudian dianeksasi pada tahun 1980, dan mengklaim itu sebagai ibukota negara Yahudi Israel dalam sebuah aksi yang tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional.(T/M013/R05)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.