Landon,11 Dzulhijjah 1435/5 Oktober 2014 (MINA) – Ratusan demonstran berbaris di London, Sabtu (4/10), mereka menyuarakan penolakannya atas bergabungnya Inggris dalam serangan udara terhadap kelompok Negara Islam atau ISIS di Irak.
Para demonstran bergerak menuju Downing Street dan berkumpul di luar stasiun kereta bawah tanah dikota Inggris, seperti dilaporkan Anadolu Agency diberitakan Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Ahad.
Meskipun hujan deras, banyak orang ikut serta dalam unjuk rasa yang hampir 5 jam mengadakan akis protes “Hentikan Perang” di Irak.
Selama melakukan aksi protes meneriakkan, “kami tidak ingin perang lagi,” “Hentikan pembunuhan hentikan pembencian”.
Banyak spanduk yang dibawa oleh pendemo yang menyatakan “Jangan bom Irak, dan menyerang Suriah”.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Ketika sekelompok pemrotes tiba di Nomor 10 Downing Street, satu menit mengheningkan cipta dilakukan untuk pekerja bantuan Inggris Alan Henning, yang dibunuh oleh militan Negara Islam dan untuk mereka yang tewas di wilayah ini oleh pemboman koalisi.
Politisi partai Buruh Inggris dan anggota parlemen untuk Islington Utara, Jeremy Corbyn mengatakan, ia memilih menentang pemboman Irak ketika Westminister sedang voting untuk serangan militer dan berkata, “Aku menentang bukan karena saya mendukung apapun ISIS.
Saya percaya intervensi Barat membuat situasi lebih buruk. Pemboman tersebut, akan menciptakan lebih banyak dukungan untuk ISIS. Apa yang saya ingin lihat adalah perdamaian di wilayah tersebut.
“Saya pikir ISIS bukanlah ancaman besar untuk Inggris. Saya pikir ancaman yang lebih besar untuk Inggris adalah keterlibatan kita dalam perang di seluruh dunia. ”
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel
Anggota Parlemen Inggris memberikan suara terhadap serangan udara di Irak pada 26 September, sebagian besar anggota parlemen 524 suara untuk melakukan aksi militer di Irak dan hanya 43 suara menolak.
Inggris telah meluncurkan berbagai serangan terhadap Isil inIraq sejak mengukur terpilih. (T/P002/R11)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas