Athena, 24 Jumadil Awwal 1437/3 Maret 2016 (MINA) – Sekitar 170 pengungsi asal Irak dan Suriah dalam beberapa hari terakhir kembali menyeberangi lautan menuju Eropa, sementara 10.000 lebih lainya menunggu di perbatasan Yunani-Macedonia dalam kondisi memprihatinkan.
Sumber-sumber setempat melaporkan, itu adalah kelompok pengungsi pertama dari Suriah dan Irak yang diizinkan melanjutkan perjalanan mereka ke Eropa sejak Subuh, sebelum perbatasan ditutup.
Sebelumnya, ratusan pengungsi mencoba menerobos pagar kawat berduri, tapi diblokir oleh polisi Macedonia yang menembakkan gas air mata ke arah para pengungsi. Situasi itu mendorong munculnya respon negativ dari Uni Eropa. Demikian Worldbulletin melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
“Macedonia telah mengerahkan polisi tambahan dan pasukan ke perbatasan sebagai bentuk pelindung,” kata para pejabat Yunani.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Di perbatasan Yunani sendiri, sumber lokal mengatakan, ada sekitar tujuh ribu pengungsi di dua kamp yang dioperasikan oleh kelompok-kelompok bantuan, dengan 3 ribu kemah.
Selama beberapa hari terakhir, kelompok bantuan kemanusiaan Eropa telah melaporkan adanya kekurangan makanan dan tenda, serta memperingatkan cuaca dingin yang melanda para pengungsi yang banyak di antaranya memiliki anak. (T/P011/P001)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel