Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ratusan Penulis dan Cendekiawan Boikot The New York Times Akibat Bias Anti-Palestina

sri astuti Editor : Widi Kusnadi - Selasa, 28 Oktober 2025 - 10:41 WIB

Selasa, 28 Oktober 2025 - 10:41 WIB

19 Views

Demonstran menuntut The New York Times hentikan pemberitaan yang bias terhadap Palestina. (Foto: Quds News)

New York, MINA – Lebih dari 300 penulis, cendekiawan, dan tokoh masyarakat, termasuk hampir 150 kontributor The New York Times berjanji untuk berhenti menulis di rubrik opini surat kabar tersebut.

Boikot tersebut, yang diorganisir oleh koalisi penulis dan kelompok advokasi, menuntut agar The New York Times memenuhi tiga syarat sebelum para kontributor melanjutkan kontribusi mereka. Quds News melaporkan.

Syarat-syarat tersebut meliputi bias sistemik terhadap isu Palestina, mencabut investigasi “Screams Without Words” yang telah lama didiskreditkan, dan menyerukan embargo senjata AS terhadap Israel.

Para penandatangan terkemuka termasuk Rima Hassan, Rashida Tlaib, Gabor Maté, Sally Rooney, Greta Thunberg, Rupi Kaur, Mohammed El-Kurd, Noura Erakat, Mariam Barghouti, Susan Abulhawa, dan Viet Thanh Nguyen. Banyak dari mereka sebelumnya pernah menulis untuk atau ditampilkan di Times.

Baca Juga: Mamdani Siap Berdialog dengan Trump, Asalkan Tak Rugikan Warga

Mereka menyatakan bahwa The New York Times telah memainkan peran sentral dalam membenarkan dan menyembunyikan kejahatan Israel di Gaza.

Pernyataan tersebut menekankan surat kabar tersebut mencetak ulang kebohongan dari pejabat Israel, membungkam suara-suara Palestina, dan menggunakan bagian opini untuk mendukung genosida melalui “debat.”

Para penandatangan mengatakan laporan surat kabar tersebut menggemakan kegagalan historisnya, mulai dari pelaporan yang salah tentang “senjata pemusnah massal” Irak hingga meremehkan genosida.

Mereka mendesak Times mengeluarkan perhitungan publik yang serupa dengan penarikan berita pasca-Perang Irak, dan refleksi mereka selanjutnya tentang kegagalan liputan Holocaust.

Baca Juga: Trump Ancam Potong Dana Pemerintah Federal ke New York setelah Kemenangan Mamdani

Boikot terus meluas, dengan penyelenggara mengundang lebih banyak penulis dan kontributor sebelumnya untuk bergabung dalam kampanye. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Topan Kalmaegi Hantam Filipina, Sedikitnya 85 Tewas dan 75 Hilang

Rekomendasi untuk Anda