Tel Aviv, MINA – Sedikitnya 150 perwira di israel/">Angkatan Laut Israel menandatangani surat yang ditujukan kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Menteri Keamanan Israel Katz, anggota Knesset, dan pimpinan militer Israel, yang menuntut penghentian pertempuran di Gaza.
Teks surat tersebut, yang dipublikasikan oleh media Israel, menyatakan bahwa 59 tahanan masih berada di terowongan Hamas sementara pemerintah menarik diri dari komitmennya untuk memulangkan mereka. Almayadeen melaporkan.
Para perwira tersebut memperingatkan tentang “bahaya yang dihadapi oleh tentara, kerugian yang ditimbulkan pada warga Israel, dan pembagian beban yang tidak merata,” dengan menekankan bahwa “keputusan keamanan dibuat berdasarkan pertimbangan yang tidak sah.”
Surat ini sejalan dengan petisi yang ditandatangani oleh 950 pilot pesawat tempur aktif dan cadangan yang menolak dinas militer, karena para perwira ini berpendapat bahwa melanjutkan pertempuran “tidak ada gunanya selain kepentingan pribadi dan politik yang sempit” dan menguras institusi militer. Surat yang menebar kekacauan di Israel.
Baca Juga: Israel Bebaskan Ahmad Manasra setelah 9,5 Tahun Dipenjara
Sebelumnya pada hari Kamis, media Israel melaporkan bahwa Panglima Angkatan Udara Israel Mayor Jenderal Tomer Bar telah memutuskan untuk segera dan secara permanen memberhentikan setiap anggota angkatan yang menandatangani surat yang diterbitkan pada hari Kamis pagi, sementara IOF menekankan bahwa mereka tidak dapat menoleransi anggota yang menyatakan kurangnya kepercayaan pada militer.
Surat tersebut, yang didukung oleh sekitar 1.000 penanda tangan, mencakup dukungan dari para prajurit cadangan yang masih aktif dan personel angkatan udara yang sudah pensiun, dan mengkritik dimulainya kembali perang oleh militer Israel di Gaza, dengan mengklaim bahwa hal itu lebih bermuatan politik daripada bermotivasi strategis.
Surat tersebut juga membahas dorongan pemerintah untuk reformasi peradilan, pemecatan kepala Shin Bet Ronen Bar, dan upaya untuk menyingkirkan Jaksa Agung Gali Baharav-Miara, demikian yang dilaporkan.
Media Israel melaporkan pada hari Selasa bahwa Bar bertemu dengan beberapa prajurit cadangan dan veteran, termasuk mantan komandan IAF, mengenai rencana mereka untuk mengeluarkan surat publik yang menyerukan penghentian dinas.
Baca Juga: Macron Sebut Prancis tengah Bersiap untuk Akui Negara Palestina
Pada pertengahan Maret, militer pendudukan Israel melanjutkan kampanye pengebomannya terhadap Gaza, melanggar perjanjian gencatan senjata selama dua bulan yang membawa ketenangan relatif dan memastikan pertukaran tahanan antara Israel dan Perlawanan Palestina.
Selama upaya awal pemerintah Israel untuk mendorong perombakan peradilan, yang ditangguhkan pada 7 Oktober 2023, ratusan prajurit cadangan, termasuk puluhan pilot, menolak bertugas sebagai bentuk protes.
Mereka berpendapat bahwa reformasi tersebut merusak demokrasi Israel dan menimbulkan keraguan atas keabsahan perintah militer. []
Baca Juga: Ribuan Personel Angkatan Udara Israel Serukan Diakhirinya Perang Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)