Jakarta, MINA – Calon Wakil Presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno menyebut peristiwa meninggalnya ratusan petugas KPPS ini adalah sebuah bencana yang harus mendapat perhatian khusus dari seluruh elemen bangsa.
Hingga Ahad (28/4), KPU mencatat jumlah petugas KPPS yang meninggal dunia sebanyak 296 orang. Sedangkan 2.151 orang lainnya jatuh sakit. Berdasarkan data tersebut, total petugas KPPS yang meninggal dunia dan sakit berjumlah 2.447 orang.
“Kalau diteruskan seperti ini korban terus berjatuhan, ini seperti killing field. Proses ini paling tidak 5-6 hari karena rata-rata baru di angka 50 persen. Secara fundamental ada yang salah. Bukan hanya jujur adil bermartabat, tapi juga sehat,” kata Sandiaga Uno di Masjid At-Taqwa, Jakarta Selatan.
Soal kemungkinan adanya usulan perhitungan suara Pemilu 2019 harus dihentikan sementara mengingat banyaknya jatuh korban, Sandi mengatakan, ia harus berkoordinasi dahulu dengan sejumlah pihak-pihak terkait.
Baca Juga: HGN 2024, Mendikdasmen Upayakan Kesejahteraan Guru Lewat Sertifikasi
“Saya harus koordinasi dengan para pihak terkait dan tentunya Ikatan Dokter Indonesia sudah menyampaikan kekhawatirannya. Ini proses yang saya harus ada betul-betul penelahaan secara medis. Kenapa terjadinya korban yang terus-menerus berjatuhan seperti ini,” katanya.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itupun meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak kejar tayang dan memperhatikan keselamatan para petugas yang membantu berjalannya proses pemilihan umum 2019.
“Saya meyakini bahwa jangan kejar tayang karena kalau misalnya di kejar tayang akhirnya korban terus berjatuhan ini sangat bertentangan dengan nilai-nilai hak asasi manusia,” katanya. (L/R06)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun