Washington, MINA – Serangkaian protes diadakan di seluruh penjuru Amerika Serikat (AS), Sabtu (24/3) waktu setempat, untuk mendukung kontrol senjata yang lebih ketat. Itu menjadi salah satu protes pemuda terbesar sejak era Perang Vietnam.
Unjuk rasa “March for Our Lives” adalah seruan aksi oleh siswa yang selamat dari penembakan di sebuah sekolah menengah atas (SMA) bulan lalu di Florida yang menewaskan 17 orang.
Ratusan ribu demonstran di kota-kota di seluruh AS mendesak anggota parlemen untuk bertindak mengontrol senjata, Daily Sabah melaporkan.
Di Pennsylvania Avenue, misalnya. Salah satu perwakilan massa, Delaney Tarr, menegaskan mereka menuntut larangan untuk seluruh senjata jenis senapan serbu.
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
“Kami akan terus berjuang atas nama teman-teman kami (yang tewas karena kasus penembakan),” ujarnya.
Area vital Washington juga ditutupi puluhan ribu demonstran. Kerumunan besar orang juga berdemonstrasi di New York City dan pawai besar berlangsung di Boston, Chicago, Houston, Minneapolis, dan sejumlah kota lainnya. Lebih dari 20.000 orang berunjuk rasa di Parkland, dekat sekolah lokasi penembakan.
“Cukup sudah kita bersembunyi, cukup sudah kita merasa takut dan penuh ketakutan,” kata Ryan Deitsch, seorang yang selamat dari penembakan di SMU Marjory Stoneman Douglas di Parkland, Florida.
Pawai diselenggarakan hanya beberapa pekan setelah kasus penembakan di sekolah di Florida, penembakan massal terbaru di sekolah AS oleh seorang pria bersenjata yang tanpa pandang bulu mengambil nyawa siswa yang tidak bersalah.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Menurut petisi online March For Our Lives, gerakan ini menuntut larangan penjualan senjata serbu seperti AR-15 yang digunakan oleh penembak di Parkland, larangan penjualan tempat peluru berkapasitas tinggi, dan memperbaiki celah dalam sistem pemeriksaan latar belakang pengguna senjata di AS saat ini.
Pawai New York City menarik puluhan ribu orang yang melewati area dekat Trump Tower, sementara para demonstran di Washington melewati Trump Hotel di Pennsylvania Avenue.
Presiden Donald Trump, seorang pendukung amandemen konstitusi yang menjamin hak warga AS untuk memiliki senjata, memilih untuk menghabiskan akhir pekan tidak di Washington, tetapi di resornya di Florida.
Tidak seperti lazimnya, Presiden Trump yang kerap berkicau di Twitter tidak mengeluarkan pernyataan apa pun di flatform tersebut. (T/R11/RI-1)
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Miraj News Agency (MINA)