Gaza, 11 Dzulqa’dah 1436/26 Agustus 2015 (MINA) – Satu tahun setelah perjanjian gencatan senjata mengakhiri perang 51 hari di Gaza, ratusan ribu orang telah menandatangani petisi yang mendesak para pemimpin dunia menekan Israel agar mencabut blokadenya.
Petisi itu diluncurkan oleh kelompok aktivis Avaaz secara online dan didukung oleh puluhan organisasi kemanusiaan lainnya.
Tercatat 100.000 warga Palestina di Gaza tetap menjadi tunawisma dan petisi itu menyerukan “tindakan mendesak” untuk memungkinkan masuknya bahan konstruksi ke daerah kantong pantai terblokade itu.
“Selama satu tahun pemerintah Israel telah membatasi bahan konstruksi dasar dan penting untuk memasuki Gaza. Tidak ada satu pun dari 19.000 rumah yang dibom dan dihancurkan telah dibangun kembali sepenuhnya,” catat petisi yang dirilis pada Rabu (26/8), Al Jazeera melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Penyelenggara petisi mengatakan, mereka menargetkan 1,8 juta tanda tangan, mewakili jumlah penduduk di Jalur Gaza saat ini. Langkah itu dilakukan setahun setelah perjanjian gencatan senjata mengakhiri perang pada 26 Agustus 2014.
Menurut Avaaz, selama satu tahun ini, hanya lima persen dari hampir tujuh juta ton semen, baja dan bahan lainnya yang telah diizinkan masuk ke Gaza. Pada tingkat itu, kelompok mencatat, bisa memakan waktu 17 tahun untuk menyelesaikan rekonstruksi.
Selain blokade Israel, perbatasan Gaza dengan Mesir juga sering ditutup dan terowongan penyelundupan di selatan Gaza telah dihancurkan secara sistematis. (T/P001/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka