Washington, 23 Rabi’ul Akhir 1438/ 22 Januari 2017 (MINA) – Ratusan ribu orang tumpah ruah di jalanan ibu kota Amerika Serikat (AS) pada Sabtu (21/1) melakukan aksi jalan kaki mempotes Presiden Donald Trump, sehari setelah ia menjabat.
Demonstrasi ini mengikuti aksi anti-Trump serupa yang berlangsung di kota-kota di Afrika, Asia dan Eropa.
Wanita dan pria dari segala usia turun ke jalan Washington, mereka mengumpulkan isu-isu seperti HAM, hak-hak reproduksi perempuan dan imigrasi.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Pawai manusia itu memenuhi sepanjang National Mall dan hamparan taman. Mereka berjalan dari Gedung Kongres menuju Gedung Putih, dan tumpah ke Pennsylvania Avenue, jalan tempat presiden baru tinggal.
Massa juga memenuhi jalan depan hotel milik Trump di Washington.
Pengunjuk rasa membawa tulisan-tulisan yang berbunyi seperti “Hak-hak perempuan adalah hak asasi manusia”, “Hancurkan dinding, jangan membangunnya”, dan lainnya.
Sophie Walker, pemimpin Partai Kesetaraan Perempuan mengatakan kepada Al Jazeera bahwa pengunjuk rasa berkumpul untuk menunjukkan kesatuan mereka.
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
“Kami di sini untuk memprotes kebencian dan divisi yang Donald Trump kedepankan dalam politiknya,” katanya. “Kami di sini untuk berbaris melawan xenofobia yang meningkat di negara ini. Kami di sini untuk berbaris melawan normalisasi rasisme dan kebencian terhadap wanita dan seksisme.”
Banyak peserta aksi yang mengenakan topi rajutan merah muda bertelinga kucing “pus”, referensi untuk Trump yang diduga telah melakukan kekerasan seksual, sebagaimana pernyataannya dalam sebuah video yang dipublikasikan kepada publik sepekan sebelum pemilu.
Dalam video itu, Trump mengatakan bahwa ia meraih perempuan dengan alat kelamin tanpa persetujuan mereka. Perkataan itu telah memicu kemarahan publik. (T/RI-1/RS3)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan