Sleman, MINA – Ratusan siswa dari beberapa sekolah di Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, diduga mengalami gejala keracunan setelah menyantap hidangan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Jum’at (24/10) pagi.
Plt Panewu (Camat) Mlati, Arifin membenarkan peristiwa tersebut. Berdasarkan laporan awal yang diterimanya, terdapat 214 siswa yang menunjukkan gejala keracunan. Namun, data sementara baru mencakup siswa yang telah dibawa ke fasilitas layanan kesehatan (fasyankes).
“Yang sudah kami data sementara adalah mereka yang dibawa ke Puskesmas Mlati I. Totalnya ada 88 siswa dari tiga sekolah,” ujar Arifin saat dikonfirmasi, Jumat (24/10).
Ia merinci, siswa yang menjalani pemeriksaan berasal dari Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Sleman sebanyak 20 siswa, SMP Negeri 2 Mlati sebanyak 55 siswa, dan SD Jombor Lor sebanyak 13 siswa.
Baca Juga: UU Izinkan Umrah Mandiri, Ini Penjelasan DPR
Gejala yang dialami para siswa umumnya berupa mual, muntah, dan pusing, tak lama setelah menyantap hidangan MBG di sekolah masing-masing. Sejumlah siswa dilaporkan masih menjalani perawatan dan observasi medis di Puskesmas setempat.
Pihak Kecamatan Mlati bersama Dinas Kesehatan Sleman dan aparat kepolisian tengah melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab pasti dugaan keracunan massal tersebut. Sampel makanan telah diambil untuk diuji di laboratorium.
“Pemerintah daerah akan melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program makan bergizi ini, agar kejadian serupa tidak terulang,” tambah Arifin.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan korban dalam kondisi berat, dan pihak sekolah diminta untuk menunda sementara pembagian makanan hingga hasil uji laboratorium keluar. []
Baca Juga: Menteri Israel Smotrich Minta Maaf ke Saudi Usai Ucapkan Pernyataan Rasis
Mi’raj News Agency (MINA)
















Mina Indonesia
Mina Arabic