Washington DC, 19 Syawwal 1436/5 Agustus 2015 (MINA) – Setidaknya dewan mahasiswa dari 293 universitas dan satu Gereja Katedral di Amerika Serikat (AS) akan bergabung dalam kampanye global untuk memboikot Israel yang dikenal dengan Boikot, Pemberhentian Saham dan Sanksi (BDS), Kantor Berita Palestina Qudsnet melaporkan.
Dalam sebuah pernyataan bersama, para aktivis mengatakan tujuan diadakan kampanye BDS terbesar itu adalah untuk mengingatkan kembali hak-hak rakyat Palestina di mata internasional.
Para anggota BDS berharap Gereja Methodist, yang mewakili sekitar delapan juta orang Amerika, akan bergabung dengan gerakan itu tahun depan.
Seorang aktivis mengatakan kampanye dimulai di Gereja Methodist beberapa pekan lalu, sembari menekankan akan ada konferensi gereja mengenai hal ini pada Mei tahun depan di negara bagian Oregon.
Baca Juga: Presiden Venezuela: Bungkamnya PBB terhadap Gaza adalah Konspirasi dan Pengecut
Para aktivis menambahkan, mereka sedang memperbaharui data peserta yang akan mengikuti konferensi mengenai pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan Israel, serta aksi boikot mereka dalam konferensi itu.
Pasca serangan penjajah Israel atas Gaza yang menelan korban hampir 2.000 orang meninggal dunia dan hampir mencapai 10 ribu warga terluka rupanya melahirkan efek simpati dunia yang luar biasa pada rakyat Palestina dan gerakan boikot terhadap produk dukungan Israel.
Bahkan gerakan global “Boycott, Divestment and Sanctions”atau boikot, pemberhentian saham dan sanksi terhadap Israel yang kemudian disingkat BDS nampaknya makin mendunia.
Gerakan BDS melawan Israel dimulai pada Juli 2005 yang didukung lebih dari 170 organisasi Palestina. Tahun 2007, Komite Nasional Palestina BDS didirikan untuk mengkoordinasikan gerakan global yang terus meningkat ini.(T/R04/R05)
Baca Juga: Protes Agresi Israel di Gaza, Mahasiswa Tutup Perpustakaan Universitas New York
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: AS Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Teroris