Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

WARGA USIA LANSIA ANTUSIAS IKUTI PAWAI PEDULI PALESTINA

Fauziah Al Hakim - Sabtu, 3 Oktober 2015 - 09:52 WIB

Sabtu, 3 Oktober 2015 - 09:52 WIB

461 Views ㅤ

(Aksi damai membela Al Aqsha di Jakarta Indonesia)

awg-demo1-300x200.jpg" alt="(Aksi damai membela Al Aqsha di Jakarta Indonesia)" width="300" height="200" /> (Aksi damai membela Al Aqsha di Jakarta Indonesia)

Jakarta, 19 Dzulhijjah 1436/3 Oktober 2015 (MINA) – Berjalan dengan sedikit ringkih, seorang pria lanjut usia asal Garut ikut memeriahkan gerak jalan cinta Al-Aqsha yang digelar sejumlah ormas Islam di Jakarta, Jumat (2/10).

Basri (70), mengenakan kaos putih bertuliskan “Al-Asha milik kaum Muslimin” melakukan jalan panjang (longmarch) bersama ribuan warga lain dari Tugu Proklamasi menuju Kedutaan Besar Palestina di Jakarta.

Meskipun berjalan di bawah terik matahari yang hampir mencapai 40 derajat celcius, Basri mengungkapkan tidak merasakan lelah yang luar biasa. Karena dengan ikut mengkampanyekan kepedulian terhadap Palestina seperti hari itu baginya merupakan sebuah kebanggan tersendiri.

Pawai damai tersebut di selenggarakan Aqsa Working Group (AWG) bersama beberapa organisasi lainnya seperti Forum Umat Islam (FUI), Front Pembela Islam (FPI) dengan menggelar aksi damai  Dan orasi di depan Kedubes Palestina.

Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina

Aksi damai serupa juga digelar di beberapa kota di seluruh Indonesia, seperti di Bandar Lampung, Bandung, Pontianak, Samarinda, Kupang dan lainnya.

Tidak hanya Basri, warga dari Lampung yang sengaja mengikuti longmarch di ibukota, Imron, mengungkapkan antusias serupa. “Saya datang jauh-jauh ke sini karena saya sangat cinta dengan Al-Aqsha dan saya berharap Al-Aqsha bisa kembali lagi dipangkuan umat Islam,” kata Imron di sela-sela acara.

Selain di Indonesia, sejumlah ormas Islam Malaysia yang tergabung dalam Majelis Perundingan Pertubuhan Islam Malaysia (MAPIM) juga mengadakan aksi damai di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Kuala Lumpur setelah Shalat Jumat, 2 Oktober 2015.

Sejak 24 Agustus lalu, Otoritas Pendudukan Israel telah melancarkan kebijakan membagi Masjid Al-Aqsha secara tempat dan waktu bagi umat Islam dan Yahudi, dengan menutup semua gerbang menuju Al-Aqsha setiap harinya pada pukul 7:30-11:30 waktu setempat.

Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat

Pada waktu tersebut, anak-anak, Muslimah, dan pelajar Palestina tidak diizinkan masuk lingkungan Masjid Al-Aqsha, sementara para ekstrimis yahudi diizinkan menyerbu Masjid di bawah perlindungan tentara Israel.

Pada 8 September 2015, Menteri Pertahanan Israel Moshe Ya’alon, mengumumkan, memboikot dua kelompok Muslim Palestina yang aktif melakukan kegiataan pembelaan di kompleks Masjid Al-Aqsha.

Kelompok Palestina Murabitatdan Murabitun yang selalu berkumpul di kompleks Masjid Al-Aqsha untuk memprotes apa yang mereka anggap semakin meningkatnya kontrol Israel atas tempat tersuci ketiga bagi umat Islam itu, di tengah gencarnya kunjungan provokatif kelompok pemukim ilegal Yahudi di bawah penjagaan pasukan bersenjata.

Pada Ahad (13/9), saat perayaan Tahun Baru Yahudi, ratusan ekstrimis Yahudi menyerbu Al-Aqsha di bawah pengawalan ketat tentara Israel. Bentrokan pun pecah saat pasukan keamanan Israel dengan kekuatan besar menangkap dan menyerang jamaah Muslim Palestina yang berada di dalam Masjid Al-Aqsha. Bentrokan dan keadaan tegang di Al-Quds terjadi selama empat hari berturut-turut.

Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain

Israel merebut Al-Quds Timur, di mana Masjid Al-Aqsha berada, dalam Perang Enam Hari 1967 dan kemudian mencaploknya dalam sebuah langkah yang tidak pernah diakui masyarakat internasional.(L/Fit/P007/R04/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain

Rekomendasi untuk Anda